MATERI
DAN PEMBELAJARAN IPA II
RINGKASAN
MATERI SISTEM REPRODUKSI
1. SPERMATOGENESIS ( PEMBENTUKAN GAMET JANTAN)
Spermatogenesis terjadi di
dalam testis yang terdapat di skrotum (kantong buah zakar).Di dalam testis
terdapat banyak saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.Pada tubulus
seminiferus terdapat :
1.
Spermatogonium yaitu sel induk spermatozoa / sperma.
2. Sel Sertoli
yang berfungsi untuk memberi makanan spermatozoa.
3. Sel Leydig
yang menghasilkan hormon testosteron yang berperan dalam spermatogenesis.
Proses spermatogenesis yaitu sebagai berikut :
1. Spermatogonium (
2n/diploid) membelah secara mitosis menghasilkan lebih banyak spermatogonium.
2. Sebagian spermatogonium
membelah kembali,sedangkan sebagian lagi membesar dan berkembang menjadi
spermatosit primer (2n).
3. Spermatosit primer membelah secara meiosis.
Meiosis pertama dihasilkan 2 spermatosit sekunder. Pada meiosis kedua, 2
spermatosit sekunder membelah menghasilkan 4 spermatid ( n / haploid ).
4. Spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa
atau sperma ( n / haploid ).Spermatozoa merupakan sel kelamin yang masak.Proses
pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis.
Spermiogenesis terjadi di epididimis dan membutuhkan waktu 2 hari.
5. Jadi, pada spermatogenesis 1 spermatogonium (
2n ) menghasilkan 4 spermatozoa ( n ) yang fungsional.
6. Di dalam uretra, spermatozoa bercampur dengan
cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowperi.
Fungsi kelenjar-kelenjar tersebut yaitu :
-
memberi nutrisi
spermatozoa,
-
memudahkan
pergerakan spermatozoa (mortalitas)
-
menetralkan
vagina yang bersifat asam saat kopulasi, dan
-
memberikan daya
tahan hidup dan metabolisme spermatozoa
Struktur spermatozoa terdiri atas 3 bagian yaitu
kepala, bagian tengah, dan ekor.
1.Kepala
Bagian ujung kepala mengandung akrosom yang
menghasilkan enzim-enzim untuk memudahkan sperma menembus dinding sel
telur.Enzim-enzim itu adalah :
a. akrosin yang berfungsi menemus lapisan zona
pellusida,
b. hialuronidase yang berfungsi menembus culumus
oophorus,
c. CPE ( Corona Penetrating Enzyme ) yang berfungsi
memembus corona radiata.
2.Bagian tengah ( midpiece )
Mengandung mitokondria sebagai tempat oksidasi dan
energi yang dihasilkan untuk pergerakan spermatozoa.
3.Ekor
Ekor berfungsi sebagai alat gerak untuk mencapai ovum
saat fertilisasi.
Hormon yang berperan dalam spermatogenesis adalah LH (
Luteinzing Hormon ) dan FSH ( Folicle Stimulating Hormon ).
1.LH atau ICSH ( Interstitiel
Cell Stimulating Hormon ) merangsang sel-sel Leydig ( sel-sel intertisiil )
mensekresikan hormon testosteron. Hormon testosteron menyebabkan proses
spermatogenesis dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder seperti suara
membesar, tumbuh cambang, tumbuh kumis, dan tumbuh jakun.
2.FSH merangsang sel Sertoli
untuk membentuk PPA (Protein Pengikat Anrogen ) atau ABP ( Androgen Binding
Protein ).ABP memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. ABP
mengikat testosteron yang dihasilkan sel Leydig. ABP-testosteron akan
merangsang sel Sertoli mensekresikan zat yang berfungsi memberi makanan pada
spermaozoa dan mengangkut spermaosit ke epedidimis untuk menjadi spermatozoa.
2. OOGENESIS ( PEMBENTUKAN GAMET BETINA )
Oogenesis terjadi di dalam
ovarium. Sejak fetus, ovarium mengandung banyak oogonium ( induk sel telur ).
Proses Oogenesis yaitu :
1. Selama fetus, oogonium ( 2n / diploid ) berkembang
ukurannya menjadi oosit primer.
2. Pada masa pubertas, oosit
primer membelah secara meiosis menghasilkan 2 sel, yaitu satu sel besar yang
disebut oosit sekunder ( n) dan 1 sel kecil yang disebut badan polar pertama.
3. Oosit sekunder melakukan
meiosis kedua menghasilkan ootid ( n ) dan badan polar kedua. Ootid berkembang
menjadi ovum ( n / haploid ).
4. Jadi, pada oogenesis, 1
oogonium menghasilkan 1 ovum. Ovum yang matang diselubungi membran corona radiata
dan zona pellusida.Oogenesis berlangsung terus hingga mencapai 40 – 50 tahun.
Ovulasi ( Pelepasan Ovum )
1. Di dalam ovarium terdapat
folikel telur ( folikel Graaf ) yang berisi oogonium. FSH yang dihasilkan
hipofisis merangsang pertumbuhan folikel Graaf untuk mengadakan oognesis.
2. Bersamaan dengan
pertumbuhan folikel Graaf dihasilkan hormon estrogen. Estrogen merangsang
hipofisis mensekresikan LH yang akan merangsang ovulasi ( pelepasan sel telur
dari folikel ).
3. Sel telur akan bergerak
menuju tabung Fallopi untuk dibuahi spermatozoa.
4. Folikel yang sudah kosong
dirangsang oleh LH untuk menjadi korpus luteum. Korpus Luteum menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi menghambat sekresi FSH dan LH.
Korpus luteum mengecil ( hilang ) dan tidak membentuk
progesteron, akibatnya FSH terbentuk lagi dan terjadi oogenesis kembali.
Menstruasi
Menstruasi pada perempuan
mempunyai siklus kurang lebih 28 hari. Siklus ini berkaitan dengan pembentukan
sel telur dan terjadinya menstruasi pada hari ke 28 siklus ini. Siklus
menstruasi meliputi fase-fase berikut :
Fase folikel :
a. kelenjar hipofisis
menghasilkan FSH
b. FSH merangsang
pertumbuhan folikel primer pada hari 1-14
c. oogonium mengalami
meiosis menghasilkan 1 sel telur haploid
d. folikel menghasilkan
estrogaen yang merangsang keluarnya LH
Fase luteal :
a. estrogen berfungsi :
1). merangsang perbaikan dinding uterus ( endometrium
),
2). menghambat pembentukan FSH,
3). Merangsang hipofisis menghasilkan LH.
b. LH berfungsi :
1). merangsang pembantukan folikel Graaf yang masak
berovulasi pada hari ke 14,
2). merangsang folikel menjadi badan kuning ( korpus
luteum ).
Fase menstruasi :
a. progesteron
1). menghambat
FSH dan LH,
2). membuat badan kuning (
korpus luteum ) mengecil dan menghilang, sehingga produksi progesteron sendiri terhenti.
b. endometrium mengering, mengelupas dan terjadi
pendarahan ( menstruasi ).
Selanjutnya siklus berulang
karena produksi progesteron terhenti sehingga terbentuk kembali FSH dan terjadi
lagi oogenesis.
Kehamilan dan Persalinan
Setelah ovulasi, ovum menuju
ke oviduk ( tabung Fallopi ). Bila ada sperma yang masuk dapat terjadi
fertilisasi ( pembuahan ).
Setelah pembuahan terbentuk
zigot. Zigot membelah secara mitosis ( cleavage ) hingga menjadi morula yang
terdiri dari 32 sel. Morula berkembang menjadi blastosit dan di dalamnya
terbentuk rongga blastosul. Blastosit mempunyai lapisan luar ( trofoblas ) yang
berkembang menjadi plasenta ( ari-ari ) sedangkan bagian dalam merupakan calon
janin.
Blastosit bergerak menuju
ruang uterus. Bersamaan dengan itu, korpus luteum menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi menyiapkan dinding uterus dengan mempercepat
pertumbuhan kelenjar-kelenjar untuk menerima embrio. Blastosit ( embrio ) akan
menempel di dinding uterus ( implantasi ) dengan trofoblas menempel pada
dinding uterus. Embrio selanjutnya melekat makin kuat ( nidasi ).
Embrio berkembang membentuk
lapisan lembaga ( lapisan embrionik ) yang terdiri dari lapisan luar (
ektoderma ), lapisan tengah ( mesoderma ), dan lapisan dalam ( endoderma ).
Dalam perkembangan selanjutnya ketiga lapisan lembaga secara terpisah atau
bersama-sama akan berkembang membentuk jaringan-jaringan atau organ-organ.
Perkembangan Lapisan Lembaga
Lapisan luar ( ektoderma )
akan membentuk epidermis kulit dan saraf. Lapisan tengah ( mesoderma ) akan
membentuk rangka, otot, sistem peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi.
Lapisan dalam ( mesoderma ) akan membentuk jaringan epitel dan saluran
pencernaan.
Selama perkembangan embrio,
terbentuk membran embrio yang berfungsi melindungi dan memberi makan embrio.
Membran embrio terdiri atas 4 bagian berikut :
1. kantung kuning telur, pada
manusia kurang berkembang.
2. amnion, kantung berisi
cairan tempat embrio/ janin mengapung. Fungsi : melindungi janin dari tekanan
dan benturan.
3. alantois, berkembang
menjadi tali pusat.
4. karion, terdiri dari
mesoderma dan trofoblas yang masuk ke dinding uterus membentuk plasenta.
Bila semua membran dan
plasenta sudah terbentuk, embrio berkembang menjadi janin. Fungsi plasenta
adalah sebagai tempat pertukarangas antara ibu dan janin serta pemberian makan
dari ibu ke janin.
Dalam waktu kurang lebih 10
minggu korpus luteum berdegenerasi. Fungsi korpus luteum untuk menghasilkan
estrogen dan progesteron digantikan plasenta. Semakin tua usia kandungan
semakin tinggi estrogen dan semakin sedikit progesteron. Hormon yang membantu
kontraksi persalinan adalah estrogen dan oksitosin.
Hormon Reproduksi Utama Pada Wanita.
Kelenjar
Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
|
Jaringan yang
Dituju
|
Fungsi
|
hipotalamus:
-
gonadotropin
|
hipofisis anterior
|
merangsang sekresi FSH dan LH
|
hipofisis anterior:
-
FSH
-
LH
-
prolaktin
|
ovarium
ovarium
payudara
|
merangsang folikel serta merangsang sekresi estrogen dan ovulasi
merangsang ovulasi dan merangsang perkembangan korpus luteum
merangsang produksi ASI
|
ovarium:
-
estrogen
|
seluruh tubuh
|
pertumbuhan organ kelamin serta perkembangan ciri
kelamin sekunder
|
-
progesteron
|
alat reproduksi
uterus
payudara
|
pendewasaan, persiapan endometrium untuk kehamilan
menyiapkan endometrium untuk kehamilan
merangsang produksi air ASI
|
RINGKASAN MATERI
EKOSISTEM
A. EKOSISTEM DAN PERANAN MANUSIA DALAM KESEIMBANGANNYA
1. Lingkungan Biotik dan Abiotik
Dalam suatu ekosistem
terdapat 2 komponen utama, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
Lingkungan biotik adalah lingkungan komunitas makhluk hidup sedangkan
lingkungan abiotik adalah berupa lingkungan fisik atau lingkungantak hidup /
benda mati. Subkomponen biotik terdiri dari produser ( semua autotrof seperti
ganggang, bakteri, dan tumbuhan ), konsumer ( makhluk hidup heterotrof ), dan
dekomposer / saprofit ( terutama jamur dan bakteri ). Subkomponen abiotik
terdiri dari sumber abiotik ( sinar matahari dan zat-zat anorganik seperti
nitrogen, CO2, H2O, fosfor, kalium, dan sebagainya )
2. Habitat dan Relung Ekologi
Habitat adalah tempat hidup
makhluk hidup yang sifatnya spesifik. Relung ekologi adalah suatu bentuk
hubungan yang dibentuk oleh masing-masing makhluk hidup , dengan peranannya
yang berbeda-beda secara bersama-sama dengan lingkungan abiotiknya.
3. Komunitas Ekologi
Ekosistem merupakan suatu
kesatuan yang terdiri atas lingkungan fisik dan semua interaksi makhlik hidup
dalam suatu daerah dan interaksi mereka dengan komponen lingkungan abiotik.
Interaksi beberapa kelompok makhluk hidup di dalam sebuah ekosistem disebut
komunitas. Di dalam suatu komunitas terdapat sekumpulan populasi dari berbagai
spesies yang dapat berinteraksi satu sama lain. Populasi adalah sekelompok
makhluk hidup dari spesies yang sama pada tempat dan waktu yang sama pula.
Contohnya populasi rumput, populasi sapi, populasi rusa ,dan sebagainya.
4. Hubungan Antar Komponen dalam Ekosistem
a). Kompetisi
Kompetisi adalah suatu
bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup
tersebut mengalami kerugian atau salah satunya.Faktor yang mendorong terjadinya
kompetisi misalnya makanan, tampat tinggal, sumber air, atau pasangan untuk
kawin. Contoh tikus dengan burung pipit untuk mendapatkan padi.
b). Predasi
Predasi adalah hubungan
makan-memakan antar makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lain. Yang
memakan disebut predator sementara yang dimakan disebut mangsa. Contoh harimau
memangsa kijang.
c). Simbiosis
Simbiosis adalah sebuah
hubungan dekat antara dua spesies makhluk hidup yang berbeda yang hidup
bersama.
-
Simbiosis
parasitisme yaitu interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapatkan keuntungan
sementara pihak yang satu mengalami kerugian. Contohnya caplak dan anjing.
-
Simbiosis
komensalisme yaitu interaksi yang menyebabkan satu makhluk hidup mendapatkan
keuntungan sedangkan pihak yang lain tidak dirugikan. Contohnya ikan remora
dengan ikan hiu.
-
Simbiosis
mutualisme yaitu interaksi yang menyebabkan kedua spesies sama-sama mendapatkan
keuntungan. Contohnya lebah dengan bunga anggrek.
-
Simbiosis
protokooperasi yaitu interaksi yang menghjasilkan keuntungan secara
bersama-sama yang terlibat secara lengkap dan saling bergantung. Contohnya
jamur dan ganggang dalam bentuk lumut kerak ( liken ).
5. Suksesi
Suksesi adalah suatu
perubahan dalam jangka yang panjang yang mengakibatkan munculnya komunitas baru
menggantikan komunitas sebelumnya. Prese suksesi akan terus berlangsung hingga
terbentuk komunitas klimaks.
Tahap-tahap suksesi melalui beberapa tahap berikut :
-
Tahap kolonisasi
merupaka suatu bentuk atau pendudukan atau penguasaan habitat oleh makhluk
hidup. Syaratnya, makhluk hidup tersebut harus sampai pada lokasi dan mantap
hidupnya di tempat tersebut.
-
Tahap modifikasi
tempat merupakan pengubahan sifat-sifat habitat yang dilakukan oleh koloni
makhluk hidup.
Macam-macam suksesi antara lain :
-
Suksesi primer,
terjadi jika komunitas asal terganggu secara total sehinnga kemudian membentuk
komunitas baru.Komunitas baru tersebut terdiri atas jenis makhluk hidup yang
berbeda dengan jenis makhluk hidup komunitas awal.
-
Suksesi
sekunder, terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tersebut
sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
6. Tipe-Tipe Ekosistem
a). Ekosistem teresterial :
- bioma hutan musim
- bioma padang rumput
- bioma gurun
- bioma taiga
- bioma tundra
- bioma hutan hujan tropik
b). Ekosistem akuatik :
- ekosistem air tawar seperti ekosistem danau,
ekosistem sungai, dan ekosistem sawah.
- ekosistem laut seperti ekosistem laut pelagik,
ekosistem laut bentik.
B. ALIRAN ENERGI Dan RANTAI MAKANAN, Serta PIRAMIDA
EKOLOGI
1. Aliran Energi
Semua makhluk hidup
memerlukan energi untuk berbagai aktivitas hidupnya, seperti tumbuh,
bereproduksi, dan bergerak. Produser menggunakan energi cahaya untuk
mensintesis molekul-molekul yang kaya akan zat organik dan menyimpan sejumlah
energi ( kimia ).Selanjutnya, tumbuhan dikonsumsi oleh konsumer I, konsumer I
dikonsumsi oleh konsumer II, konsumer II dikonsumsi pula oleh konsumer III, dan
seterusnya. Dengan demikian, energi yang semula tersimpan pada produser
mengalir dan berpindah ke konsumer I, II, III, dan konsumer selanjutnya melalui
suatu rantai makanan. Aliran energi tersebut pada akhirnya akan berakhir pada
proses penguraian energi dilepaskan kembali ke lingkungan dan tidak dapat
dimanfaatkan lagi oleh makhluk hidup.
2. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
Rantai makanan adalah urutan
makhluk hidup dalam proses makan dan dimakan, Umumnya suatu rantai makan
terdiri atas makhluk hidup produser dan bermacam-macam tingkat konsumer,
termasuk dekomposer. Produser dapat berupa tumbuh-tumbuhan ( pada ekosistem darat
), protista fotosintetik, cyanobacteria ( pada ekosistem akuatik ).
Contoh rantai makanan seperti berikut :
Padi tikus ular elang pengurai
Ketika ditemukan lebih dari satu produser primer yang
sama, maka akan terbentuk rantai makanan multisaluran. Berbagai makhluk hidup
lain selain produser primer sering membentuk tautan antara rantai makanan.
Contohnya, katak terkadang mempunyai jenis makanan yang bervariasi seperti
lalat, nyamuk, dan kupu-kupu; ular selain memakan katak juga memakan tikus atau
rodensia kecil lainnya. Semua makhluk hidup tersebut dapat membentuk hubungan
yang saling bersambungan antarkomponen rantai makanan sehingga membentuk
jaring-jaring makanan.Jaring-jaring makanan mengilustrasikan semua kemungkinan
pemindahan energi dan makanan di antara makhluk hidup di dalam sebuah
ekosistem.
3. Piramida Ekologi
Dasar piramida merupakan
tingkat trofik produser yang mengandung sejumlah besar energi untuk tingkat
trofik dalam sebuah ekosistem. Piramida meliputi piramida energi, piramida
jumlah, dan piramida biomassa.
C. PENCEMARAN dan PERUBAHAN LINGKUNGAN
1. Keseimbangan Lingkungan
Di dalam suatu ekosistem
atau lingkungan yang seimbang terdapat suatu dinamika yang disebut rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. Setiap makhluk hidup yang
terlibat dalam suatu jaring makanan mempunyai fungsi dan peranan tertentu.
Mereka dapat berperan sebagai produser, konsumer, dan pengurai yang menempati
tingkat trofiknya masing-masing. Di dalam ekosistem tersebut tidak ada satu jenis
konsumer yang berkembang lebih cepat sehingga mendominasi yang lain. Jika
terjadi hal yang sebaliknya, maka akan menyebabkan keseimbangan lingkungan akan
terganggu.
2. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Gangguan keseimbangan
lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan karena ulah manusia. Faktor
alam seperti gunung meletus, banjir, longsor, tsunami, dan kebakaran hutan.
Faktor dari ulah manusia seperti perburuan liar, penebangan hutan secara liar,
pembakaran hutan, dan penggunaan pestisida dan pupuk secara berlebih.Kerusakan
lingkungan dapat berupa pencemaran lingkungan yang dikenal dengan istilah
polusi. Polusi adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan berupa makhluk hidup
beserta bahan yang dihasilkan makhluk hidup, bahan kimia, debu, sedimen, panas,
suara, atau radiasi kedalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan tersebut
menurun sampai tingkat tertentu. Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya polusi
disebut polutan. Suatu bahan disebut polutan jika jumlahnya melebihi jumlah
normal ( di atas nilai ambang batas ), berada pada tempat yang tidak
semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat.Bahan-bahan polutan tersebut
antara lain : karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen
oksida, limbah rumah tangga, limbah industri, logam berat ( timah, merkuri, tembaga,
seng, kadmium ), pestisida ( herbisida, fungisida, insektisida ), dan radiasi.
0 comments:
Sebagai pembaca yang baik tinggalkan pendapat serta komentar Anda mengenai Artikel di atas.
Terimakasih atas kunjungan Anda | Tuhan Memberkati