Headlines :
Home » » ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Diposkan oleh Unknown pada Wednesday, 31 October 2012 | 11:21


T U G A S  V  ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
TUGAS V : KONSEP SUPERVISI PENDIDIKAN
PERTANYAAN LATIHAN
1.     Kemukakan latar belakang perlunya supervisi pendidikan bagi guru dan tenaga kependidikan di Indonesia !
Jawab :
Latarbelakang perlunya supervisi pendidikan bagi guru dan tenaga kependidikan di Indonesia adalah karena dimana-mana terdengar orang berbicara tentang merosotnya mutu pendidikan, sementara ada sebagian pula merasa perlu adanya pembaharuan dan perubahan sistem pendidikan dan pengajaran dengan orientasi pemikiran yang beraneka muka.Guru-guru diberbagai tingkat dan jenis pendidikan adalah tenaga operasional dalam jabatan kependidikan yang paling terendah di mata masyarakat,  tetapi luhur dan mulia disisi sang pencipta dalam menjalankan fungsinya.Mereka seperti halnya dengan manusia lainnya, mempunyai banyak masalah (pribadi maupun jabatan) yang memerlukan pemecahan seperlunya. Mereka sangat membutuhkan orang lain yang mempunyai cukup pengalaman dan perlengkapan dalam jabatan dalam mencoba mengerti tujuan pendidikan, tujuan-tujuan kurikulum, tujuan-tujuan instruksional (behavioral objective). Mereka mengharapkan apa dan bagaimana cara memberi pengalaman belajar  yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan masyarakat yang sedang berkembang. Mereka membutuhkan pengalaman mengenal dan menilai hasil belajar anak serta cara-cara pemecahan masalah dalam jabatannya, dan sebagainya. Usaha ini dilakukan untuk memacu laju perkembangan ilmu pengetahuan dn teknologi sebagai dua faktor penyebab terjadinya perubahan yang cukup pesat dan kompleks, karena mempunyai ruang lingkup yang luas meliputi segala aspek kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini dilakukan untuk dapat mengurangi kesenjangan yang menjadi isu masyarakat antara merosotnya mutu pendididkan dengan kebutuhan akan kualitas (kemampuan guru-guru) di berbagai lembaga pendidikan.Disadari ataupun tidak kita telah berada dalam perubahan itu. Untuk menghadapi perkembangan dan perubahan tersebut, guru-guru harus sadar dan tahu tugasnya dengan jelas. Dengan bermodal sejumlah pengetahuan tentang jabatan guru melalui pendidikan guru (preservice teacher education)dengan falsafah optimismenya berupaya untuk tumbuh dan berkembang dalam jabatannya guna dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang dicita-citakan.Disini diperlukan adanya supervisi pendidikan yang berakar mendalam dalam membina pertumbuhan jabatan guru, menyesuaikan diri dengan perkembangan, mampu memecahkan berbagai masalah dalam pendidikan,dan berusaha mewujudkan tujuan pendidikan yang dicita-         citakan itu.
2.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan.
Jawab :
Istilah “Supervisi” yang kita kenal dan gunaka sehari-hari dalam bahasa kita, sebenarnya berasal dari bahasa Inggeris “Supervision”. Perkataan Supervision secara etimologis terdiri dari kata “Super” an kata “Vision” (Visi). Kata “Super” mempunyai arti yang sama dengan kata “atas” atau “di atas”, sedangkan kata “Vision” (visi) mempunyai arti yang sama dengan kata “lihat”, atau “tilik”, atau “amati” (awasi). Jadi supervisi berarti lihat dari atas, atau tilik dari atas, atau amati dari atas, atau awasi dari atas.Orang yang melakukan kegiatan supervisi ini disebut supervisor, yaitu orang mempunyai posisi atau kedudukan di atas atau lebih daripada orang-orang yang disupervisi.
3.     Kesimpulan apa yang  dapat  anda ambil sehubungan dengan pengertian supervisi tersebut ?
Jawab :
Kesimpulan yang dapat saya ambil sehubungan dengan pengertian supervisi pendidikan yaitu pada dasarnya supervisi pendidikan adalah kegiatan yang menunjukkan arti pelayanan yang disediakan oleh pimpinan (supervisor) dalam membimbing atau membina guru-guru agar mereka mampu meningkatkan efektivitas PBM yang lebih baik di sekolah. Supervisi lebih cenderung demokratis dalam usaha membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru-guru dalam proses belajar mengajarnya di sekolah.
4.     Jelaskan hubungan/persamaan, dan perbedaan supervisi pendidikan dengan inspeksi.
Jawab :
Hubungan/persamaan antara supervisi pendidikan dengan inspeksi adalah persamaannya terletak pada teknik pelaksanaannya:
a. Observasi kelas
b. Pertemuan pribadi
c. Studi dokumen
d. Rapat staf.
I n s p e k s i
S u p e r v i s i
Perbedaannya
1)








2)








3)




4)

















Bertujuan memeriksa sampai seberapa jauh rencana jauh rencana telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.



Sebagai hasil inspeksi disusun suatu laporan mengenai kema-juan usaha dan keadaan semua unsur-unsurnya. Jika unsur-unsur itu adalah guru/pegawai, maka laporan hasil inspeksi itu lazimnya disebut konduite.
Sasaran inspeksi diarahkan kepada semua unsur dalam administrasi (guru, murid, pegawai, ruang belajar, alat/ fasilitas, dsb).
Fungsi inspeksi:
a.     Memeriksa; apakah segala sesuatu telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan.
b.     Memvonis; mengadakan keputusan hasil penilaian sepihak dengan ukuran yang telah ditentukan sebelumnya si inspektur.
c.     Membetulkan ; apa yang tidak sesuai dibetulkan/ dikoreksi menurut keten-tuan yang seharusnya.
d.     Mengarahkan ; menjelas-kan peraturan yang perlu diperhatikan sebagai pedo-man kerja, dan memberi-kan instruksi-instruksi yang perlu untuk menjamin pe-laksanaan peraturan-pera-turan itu.
1)








2)








3)




4)















Bertujuan untuk menemukan/ meng-identifikasi kemampuan/ketidak mam-puan guru dan personil lainnya, untuk kemudian memberikan bantuan/pela-yanan kepada mereka untuk mening-katkan kemampuan/keahliannya.

Sebagai hasil supervisi diperoleh guru dan personil lainnya yang lebih mampu dalam profesinya.






Sasaran supervisi sebagai usaha peningkatan kemampuan profesi, hanya ditujukan kepada guru atau personil pendidikan lainnya.

Fungsi supervisi:
a.     Meneliti; mengumpulkan data secara obyektif tanpa dilatarbela-kangi oleh ukuranketentuan me-ngenai apa yang benar dan apa yang salah.
b.     Menilai;  berdasarkan data yang dikumpulkan, menentukan ber-sama secara kooperatif apa yang baik dan apa yang kurang (lemah).
c.     Meningkatkan; bersama-sama berusaha menemukan cara-cara untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan.
d.     Membantu; dengan berbagai saran, nasihat dan informasi, guru diberi dorongan dan bantuan dalam usaha meningkatkan ke-mampuan dirinya.




5.     Apakah setiap pelaksanaan supervisi diperlukan adanya inspeksi ? Jelaskan pendapat anda.
Jawab :
Disadari atau tidak, dalam kenyataannya inspeksi masih diperlukan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan guru dan kemudian berusaha untuk memperbaikinya. Pemeriksaan (inspeksi) perlu dilaksanakan dalam rangka supervisi pendidikan dan pula dalam  rangka administrasi pendidikan. Inspeksi dalam rangka supervisi pendidikan dalam pemeriksaannya bersifat obyektif dan faktual sesuai dengan kenyataan yang riil. Artinya, kriteria (ukuran) yang dipakai tidak didasarkan atas kehendak supervisor atau inspektur dan juga tidak didasarkan atas anggapan atau kepentingan pribadi, tetapi didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang telah digariskan atau ditetapkan oleh berwewenang (atasan).
6.     Siapa saja yang bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi pendidikan ? Jelaskan alasan anda.
Jawab :
Yang bertanggungjawab dalam melaksanakan supervisi pendidikan adalah :
-Kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan, mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat yakni selain sebagai administrator pendidikan ia juga melaksanakan fungsi selaku supervisor pendidikan.
-Guru sebagai supervisor kelas,mempunyai tugas dan tanggung jawab  yang juga cukup berat, karena ia selain melaksanakan tugas mengelola PBM, juga membantu kepala sekolah melaksanakan sebagian tugas administrasi kelas dan mengemban fungsi selaku supervisor kelas, khususnya dalam mem­berikan pembinaan secara efektif ke arah perbaikan dan pe­ningkatan situasi belajar mengajar di kelas yang lebih baik. Sasaran supervisi kelas secara umum ialah usaha pembinaan situasi kelas yang lebih mantap.
-Supervisor pendidikan juga termasuk para pejabat atau petugas dari kantor pembinaan (Kabin) Pendidikan yang diangkat dengan surat keputusan, baik di tingkat pusat, Propinsi, Kabupaten/Kodya mapun ditingkat instansi tertentu.
-Dalam batas-batas tertentu muridpun dapat disebut sebagai Supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk menjadi ketua kelas/ketua kelompok tertentu di sekolah.
7.     Jelaskan secara singkat tugas dan tanggung jawab guru dalam  pelaksanaan supervisi pendidikan.
Jawab :
Tugas dan tanggung jawab guru dalam pelaksanaan supervisi pendidikan selain melaksanakan tugas mengelola PBM, juga membantu kepala sekolah melaksanakan sebagian tugas administrasi kelas dan mengemban fungsi selaku supervisor kelas, khususnya dalam mem­berikan pembinaan secara efektif ke arah perbaikan dan pe­ningkatan situasi belajar mengajar di kelas yang lebih baik. Sasaran supervisi kelas secara umum ialah usaha pembinaan situasi kelas yang lebih mantap. Guru mengadakan pembinaan terhadap segi-segi positif dengan jalan memperbaiki, memajukan, member motivasi dan membimbing, dsb sehingga situasi kelas, lebih meningkat dan maju pada taraf yang lebih lagi dari keadaan sebelumnya. Dalam keadaan demikian ini guru berfungsi selaku pembina. Karena inti dari kegiatan supervisi kelas ialah meningkatkan situasi atau mutu kelasnya.
8.     Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinspip yang perlu ada pada setiap pelaksanaan kegiatan supervisi pendidikan.
Jawab :
Prinsip-prinsip yang perlu ada pada setiap pelaksanaan kegiatan supervisi pendidikan yaitu :
1.Ilmiah (scientific) mencakup unsur-unsur:
-Sistematis, yakni supervisi harus dilaksanakan secara teratur, berencana dan  kontinyu;
-Obyektif, yakni agar supervisi harus dilaksanakan untuk memperoleh data-data/informasi yang nyata melalui observasi, bukan didasarkan pada tafsiran pribadi:
2.Demokratis, yakni menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup dan terbuka menerima pendapat orang lain.
3.Kooperatif, yakni mengembangkan usaha kerjasama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4.Konstruktif dan kreatif, yakni membina inisiatif guru-guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya yang lebih produktif sehingga ia dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
9.     Faktor-faktor apakah yang sering mempengaruhi pelaksanaan supervisi pendidikan ? Jelaskan !
Jawab :
Faktor-faktor yang sering mempengaruhi pelaksanaan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut :
-Lingkungan masyarakat di mana sekolah itu berada, apakah sekolah itu berada di kota (besar atau kecil), di pelosok pedesaan terpencil, di lingkungan, masyarakat berada (kaya), di lingkungan masyarakat ekonomi lemah, kaum intelek, petani, pedagang, pegawai negeri/swasta, dan lain sebaganya.
-Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Apakah sekolah itu merupakan komplek  yang  terdiri dari murid-murid,  guru-guru dan personil dalam jumlah yang besar, memiliki tanah dan halaman yang luas atau sebaliknya dan sebagainya.
-Tingkat dan jenis sekolah yang dipimpin (SD, SMTP atau SMTA) umum, kejuruan atau keguruan, semuanya memerlukan sikap supervisor tertentu pula.
-Keadaan guru dan pegawai yang, tersedia, bagaimana kehidupan sosial ekonominya, tingkat pendidikannya, kecakapan/ketrampilan khusus yang mereka miliki serta kemajuan dan kemampuannya, dan lain sebagainya.
-Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri, bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi yang tersedia, personil dan material yang cukup memadai, namun akan sia-sia apabila  kepala sekolah itu sendiri tidak atau kurang memiliki pengetahuan, kecakapan/ketrampilan serta sikap yang kurang pelaksanaan tugasnya.
10.  Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi supervisi  pendidikan baik fungsi umum maupun fungsi-fungsi khususnya.
Jawab :
Fungsi-fungsi supervisi  pendidikan baik fungsi umum maupun fungsi-fungsi khusus yaitu :
1.Fungsi umum :
-Penelitian (research) yaitu untuk memperoleh gambaran yang jelas dan obyektif tentang situasi pendidikan dan pengajaran di setiap kelas.
-Penilaian (evaluation).Kesimpulan hasil penelitian selanjutnya dinilai dan diberikan tanggapan terhadap masalah/situasi yang diselidiki itu sebagai bahan untuk diadakan tindakan perbaikan. Fungsi penilaian disini lebih dititik beratkan pada aspek-aspek yang positif daripada aspek-aspek yang negatif.
-Pembinaan.Dalam hubungan ini supervisor harus berusaha membina, membantu, dan me­ningkatkan apa yang telah baik, memperbaiki apa yang masih kurang/buruk/lemah, sehingga situasi yang demikian  dapat diatasi dan dicegah bila masih dapat diatasinya.
2.Fungsi khusus yang dikemukakan oleh :
a).Oteng Sutisna :
1).Orientasi dan penyesuaian guru-guru
2).Merumuskan tujuan-tujuan dan maksud pendidikan lebih pasti dan khusus.
3).Menganalisa kebutuhan-kebutuhan, minat dan kesanggupan serta pertumbuhan dari murid-murid.
4).Mempelajari dan memberbaiki kondisi-kondisi belajar.
5).Mengembangkan, menilai dan memperbaiki  pengalaman-penga-laman belajar yang terus menerus.
b).Swearingen :
1).Mengkoordinir semua usaha sekolah.
2).Melengkapi kepemimpinan sekolah.
3).Memperluas pengalaman guru-guru.
4).Menstimulir usaha-usaha yang kreatif.
5).Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
6).dst....
c).B. Suryo Subroto :
1).Membimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat,
2).Membimbing dan mengarahkan guru dalam memilih bahan pela-jaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan masyarakat.
3).Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk  observasi pada saat guru mengajar dan selanjutnya didiskusikan de­ngan guru.
4).Pada tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5).Menyelenggarakan rapat rutin untuk membahas kurikulum, pelak-sanaannya di sekolah.
6).Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap program sekolah. (Suryo Subroto, 1984:139).
11.  Bandingkan fungsi-fungsi supervisi yang dikemukakan masing-masing           Oteng Sutisna, Swearingen, dan Surya Subroto.  Dimana persamaan dan perbedaan diantaranya ?
Jawab :
Persamaan fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh Oten Sutisna,Swearingen,dan Suria Subroto yaitu fungsi-fungsi supervisi lebih berorientasi pada guru untuk memperbanyak pengalaman guru dalam manajemen kantor dan manajemen kelas.
Perbedaan fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh Oten Sutisna,Swearingen,dan Suria Subroto yaitu
-Oten Sutisna mendasarkan fungsi supervisi untuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan, minat dan kesanggupan serta pertumbuhan dari murid-murid.
-Swearingen mendasarkan fungsi supervisi pada mengkoordinir semua usaha sekolah,melengkapi kepemimpinan sekolah,menstimulir usaha-usaha yang kreatif.
-Suria Subroto mendasarkan fungsi supervisi pada semua kegiatan yang dilakukan guru di dalam kelas.
12.  Apa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan supervisi pendidikan tersebut? Tujuan umum dan tujuan khususnya.
Jawab :
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam pelaksanaan supervisi pendidikan adalah merupakan bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan pada umumnya dan pendidikan nasional khususnya, yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang Pancasilais. Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan membangun manusia seutuhnya (lahir dan batin) yaitu manusia yang bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berkualitas, manusia yang cerdas dan trampil, manusia sehat rohani dan jasmani (kuat), manusia yang berbudi pekerti luhur, manusia yang kuat kepribadiannya dan tebal semangat kebangsaannya, manusia yang bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan mampu membangun dirinya sendiri.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pelaksanaan supervisi pendidikan adalah bertujuan menolong guru-guru agar kesadarannya sendiri berusaha untuk berkembang dan tumbuh menjadi guru yang lebih cakap dan lebih baik dalam menjelaskan tugas-tugasnya.Usahamembantu meningkatkan kemampuan guru-guru agar mereka mampu memecahkan masalah-masalah  yang mereka hadapi dengan baik
13.  Jelaskan pendapat anda, mengapa tujuan umum supervisi itu sama dengan tujuan pendidikan nasional ?
Jawab :
Tujuan umum supervisi sama dengan tujuan pendidikan nasional karena tujuan umum supervisi pendidikan adalah merupakan bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan pada umumnya dan pendidikan nasional khususnya, yaitu membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang Pancasilais. Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan membangun manusia seutuhnya (lahir dan batin) yaitu manusia yang bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berkualitas, manusia yang cerdas dan trampil, manusia sehat rohani dan jasmani (kuat), manusia yang berbudi pekerti luhur, manusia yang kuat kepribadiannya dan tebal semangat kebangsaannya, manusia yang bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan mampu membangun dirinya sendiri.
14.  Jelaskan pula pendapat anda tentang hubungan keterkaitan antara fungsi, tugas dan tujuan supervisi pendidikan.
Jawab :
Hubungan keterkaitan antara fungsi,tugas dan tujuan supervisi pendidikan adalah bahwa fungsi utama supervisi pendidikan yaitu untuk memperbaiki pengajaran serta bertugas memberikan bimbingan dan pembinaan kepada guru-guru yang  disupervisi  untuk memperbesar dan mengembangkan kesanggupannya agar mereka dapat mengatasi  masalah-masalah  yang dihadapinya dengan kesanggupan sendiri.Dalam hal ini ,tujuan (tujuan supervisi) merupakan syarat mutlak yang harus diketahui oleh setiap supervisi, karena tujuan merupakan pedoman yang memberikan arah pada sesuatu yang kita kerjakan. 
15.  Apakah seorang murid dapat disebut sebagai supervisor ? Jelaskan pada saat kapan dan dalam kegiatan apa sehingga fungsi ini bisa/ tidak diberikan kepada murid ? Bagaimana seandainya fungsi tersebut bila dilaksanakan oleh orang tua murid ? Dalam hal  apa dan kegiatan  macam  mana ?
Jawab :
Seorang murid dapat saja disebut sebagai supervisor sesuai waktu dan peranannya.Dalam batas-batas tertentu murid dapat disebut sebagai Supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk menjadi ketua kelas/ketua kelompok tertentu di sekolah.Fungsi supervisor dapat juga dilaksanakan oleh orang tua murid dalam batas-batas tertentu.Orang tua menjadi supervisor dalam hal kapasitasnya sebagai partner guru terhadap murid seperti memeriksa PR dan membimbingnya menyelesaikan,mengontrol dan mengawasi aktivitas anak,dan sebagainya.
16.  Dalam arti yang sempit, siapa saja yang dapat disebut sebagai supervisor pendidikan ? Urutkan menurut kedudukan/jenjang/posisi masing-masing pejabat pelaksana tersebut !
Dalam arti yang sempit,yang dapat disebut sebagai supervisor pendidikan yaitu :
1.Kepala Sekolah dalam lingkup sekolahnya yang dipimpinnya.
2.Pengawas dalam lingkup sekolah-sekolah yang masuk wilayah pengawasannya.
3.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam lingkup wilayah kabupaten/kota.
17.  Ciri-ciri mana saja yang dapat ditonjolkan dalam pengertian supervisi pendidikan pada umumnya ?
Jawab :
(a)   Supervisi merupakan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik di sekolah.
(b)   Supervisi merupkan kegiatan untuk membantu dan memberikan pelayanan (service) kepada guru-guru dalam jabatannya sedemikian rupa melalui cara (teknik) tertentu agar mereka dapat melaksanakan tugasnya lebih baik.
(c)   Supervisi adalah proses yang bersifat direktif (mengarahkan) tetapi tidak banyak konsultatif (memberikan dorongan, saran-saran, dan bimbingan) sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan guru sekaligus meningkatkan hasil belajar murid.
(d)   Supervisi merupakan bagian dari administrasi pendidikan yang pelaksanaannya tidak hanya ditujukan kepada guru-guru saja tetapi meliputi pula murid-murid dan petugas-petugas lainnya di sekolah.
(e)   Dst...
18.  Rumuskanlah sebuah masalah yang paling sering ditemui di dalam dunia pendidikan dewasa ini, khususnya di sekolah, kemudian diskusikan dengan teman-teman anda (5-10 orang) dalam kelompok. Susun/jabarkan indikator-indikator yang terdapat dalam rumusan masalah tersebut, kemudian kemukakan  cara peme-cahannya. Laporkan hasilnya kepada dosen pembina mata kuliah ini. 
Jawab :
Masalah yang paling sering ditemui di dalam dunia pendidikan dewasa ini khususnya di sekolah adalah  tawuran antar anak sekolah. Hal ini terjadi karena 2 alasan yaitu alasan delikuensi situasional yaitu keharusan untuk berkelahi untuk memecahkan masalah dengan cepat dan alasan sistematik yaitu terlibat perkelahian karena berada dalam suatu kelompok tertentu yang harus mengikuti aturan kelompok.
Cara pemecahan masalahnya adalah :
- membuat peraturan sekolah yang tegas
- memberikan pendidikan anti tawuran
- memisahkan anak berwatak kriminal dari yang lain
- kolaborasi belajar bersama antar sekolah
Klik suka dan bagikan postingan ini :

0 comments:

Sebagai pembaca yang baik tinggalkan pendapat serta komentar Anda mengenai Artikel di atas.

Terimakasih atas kunjungan Anda | Tuhan Memberkati

Jika pilkada digelar hari ini, pasangan calon manakah yang Anda akan pilih?

Pasang Iklan

Klik LIKE dan Ikuti

Tulis Saran dan Kritik disini.!
 
Desain by : KAREBA TORAJA - Powered by Blogger
KAREBA TORAJA :Sebagian isi dari blog ini dihimpun dari berbagai Sumber Berita terpercaya yang Kami cantumkan sebagai " Sumber ".
Hak cipta © 2014 KAREBA TORAJA dilindungi. => Back to Top