T U G A S V ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
TUGAS V : KONSEP SUPERVISI PENDIDIKAN
PERTANYAAN LATIHAN
1. Kemukakan latar belakang perlunya supervisi pendidikan
bagi guru dan tenaga kependidikan di Indonesia !
Jawab :
Latarbelakang perlunya supervisi pendidikan bagi guru dan
tenaga kependidikan di Indonesia adalah karena dimana-mana
terdengar orang berbicara tentang merosotnya mutu pendidikan, sementara ada
sebagian pula merasa perlu adanya pembaharuan dan perubahan sistem pendidikan
dan pengajaran dengan orientasi pemikiran yang beraneka muka.Guru-guru diberbagai tingkat dan jenis pendidikan adalah
tenaga operasional dalam jabatan kependidikan yang paling terendah di mata
masyarakat, tetapi luhur dan mulia
disisi sang pencipta dalam menjalankan fungsinya.Mereka seperti halnya dengan
manusia lainnya, mempunyai banyak masalah (pribadi maupun jabatan) yang
memerlukan pemecahan seperlunya. Mereka sangat membutuhkan orang lain yang
mempunyai cukup pengalaman dan perlengkapan dalam jabatan dalam mencoba
mengerti tujuan pendidikan, tujuan-tujuan kurikulum, tujuan-tujuan
instruksional (behavioral objective). Mereka mengharapkan apa dan bagaimana
cara memberi pengalaman belajar yang
sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan masyarakat yang sedang berkembang. Mereka
membutuhkan pengalaman mengenal dan menilai hasil belajar anak serta cara-cara
pemecahan masalah dalam jabatannya, dan sebagainya. Usaha ini dilakukan untuk
memacu laju perkembangan ilmu pengetahuan dn teknologi sebagai dua faktor
penyebab terjadinya perubahan yang cukup pesat dan kompleks, karena mempunyai
ruang lingkup yang luas meliputi segala aspek kehidupan manusia dewasa ini. Hal
ini dilakukan untuk dapat mengurangi kesenjangan yang menjadi isu masyarakat
antara merosotnya mutu pendididkan dengan kebutuhan akan kualitas (kemampuan
guru-guru) di berbagai lembaga pendidikan.Disadari ataupun tidak kita telah
berada dalam perubahan itu. Untuk menghadapi perkembangan dan perubahan
tersebut, guru-guru harus sadar dan tahu tugasnya dengan jelas. Dengan bermodal
sejumlah pengetahuan tentang jabatan guru melalui pendidikan guru (preservice
teacher education)dengan falsafah optimismenya berupaya untuk tumbuh dan
berkembang dalam jabatannya guna dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang
dicita-citakan.Disini diperlukan adanya supervisi pendidikan yang berakar
mendalam dalam membina pertumbuhan jabatan guru, menyesuaikan diri dengan
perkembangan, mampu memecahkan berbagai masalah dalam pendidikan,dan berusaha
mewujudkan tujuan pendidikan yang dicita- citakan itu.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan supervisi pendidikan.
Jawab :
Istilah
“Supervisi” yang kita kenal dan gunaka sehari-hari dalam bahasa kita,
sebenarnya berasal dari bahasa Inggeris “Supervision”. Perkataan Supervision
secara etimologis terdiri dari kata “Super” an kata “Vision” (Visi). Kata
“Super” mempunyai arti yang sama dengan kata “atas” atau “di atas”, sedangkan
kata “Vision” (visi) mempunyai arti yang sama dengan kata “lihat”, atau
“tilik”, atau “amati” (awasi). Jadi
supervisi berarti lihat dari atas, atau tilik dari atas, atau amati dari atas,
atau awasi dari atas.Orang yang melakukan kegiatan supervisi ini disebut
supervisor, yaitu orang mempunyai posisi atau kedudukan di atas atau lebih
daripada orang-orang yang disupervisi.
3. Kesimpulan apa yang
dapat anda ambil sehubungan
dengan pengertian supervisi tersebut ?
Jawab :
Kesimpulan yang dapat saya ambil sehubungan dengan
pengertian supervisi pendidikan yaitu pada dasarnya supervisi pendidikan adalah kegiatan yang menunjukkan arti
pelayanan yang disediakan oleh pimpinan (supervisor) dalam membimbing atau
membina guru-guru agar mereka mampu meningkatkan efektivitas PBM yang lebih
baik di sekolah. Supervisi lebih cenderung demokratis dalam usaha membina dan
mengembangkan kemampuan profesional guru-guru dalam proses belajar mengajarnya
di sekolah.
4. Jelaskan hubungan/persamaan, dan perbedaan supervisi
pendidikan dengan inspeksi.
Jawab :
Hubungan/persamaan antara supervisi pendidikan dengan
inspeksi adalah persamaannya terletak pada teknik pelaksanaannya:
a. Observasi kelas
b. Pertemuan pribadi
c. Studi dokumen
d. Rapat staf.
I n s p e k s i
|
S u p e r v i s i
|
||
Perbedaannya
|
|||
1)
2)
3)
4)
|
Bertujuan
memeriksa sampai seberapa jauh rencana jauh rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang telah digariskan.
Sebagai
hasil inspeksi disusun suatu laporan mengenai kema-juan usaha dan keadaan
semua unsur-unsurnya. Jika unsur-unsur itu adalah guru/pegawai, maka laporan
hasil inspeksi itu lazimnya disebut konduite.
Sasaran
inspeksi diarahkan kepada semua unsur dalam administrasi (guru, murid,
pegawai, ruang belajar, alat/ fasilitas, dsb).
Fungsi
inspeksi:
a. Memeriksa;
apakah segala sesuatu telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah
digariskan.
b. Memvonis;
mengadakan keputusan hasil penilaian sepihak dengan ukuran yang telah
ditentukan sebelumnya si inspektur.
c. Membetulkan
; apa yang tidak sesuai dibetulkan/ dikoreksi menurut keten-tuan yang
seharusnya.
d. Mengarahkan
; menjelas-kan peraturan yang perlu diperhatikan sebagai pedo-man kerja, dan
memberi-kan instruksi-instruksi yang perlu untuk menjamin pe-laksanaan
peraturan-pera-turan itu.
|
1)
2)
3)
4)
|
Bertujuan untuk menemukan/ meng-identifikasi
kemampuan/ketidak mam-puan guru dan personil lainnya, untuk kemudian
memberikan bantuan/pela-yanan kepada mereka untuk mening-katkan
kemampuan/keahliannya.
Sebagai hasil supervisi diperoleh
guru dan personil lainnya yang lebih mampu dalam profesinya.
Sasaran supervisi sebagai usaha
peningkatan kemampuan profesi, hanya ditujukan kepada guru atau personil
pendidikan lainnya.
Fungsi supervisi:
a. Meneliti;
mengumpulkan data secara obyektif tanpa dilatarbela-kangi oleh
ukuranketentuan me-ngenai apa yang benar dan apa yang salah.
b. Menilai; berdasarkan data yang dikumpulkan,
menentukan ber-sama secara kooperatif apa yang baik dan apa yang kurang
(lemah).
c. Meningkatkan; bersama-sama berusaha menemukan cara-cara untuk mengadakan
perbaikan dan peningkatan.
d. Membantu; dengan berbagai saran, nasihat dan informasi, guru diberi
dorongan dan bantuan dalam usaha meningkatkan ke-mampuan dirinya.
|
5. Apakah setiap pelaksanaan supervisi diperlukan adanya
inspeksi ? Jelaskan pendapat anda.
Jawab :
Disadari
atau tidak, dalam kenyataannya inspeksi masih diperlukan dalam pelaksanaan
supervisi pendidikan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan
kekurangan-kekurangan guru dan kemudian berusaha untuk memperbaikinya.
Pemeriksaan (inspeksi) perlu dilaksanakan dalam rangka supervisi pendidikan dan
pula dalam rangka administrasi
pendidikan. Inspeksi dalam rangka supervisi pendidikan dalam pemeriksaannya
bersifat obyektif dan faktual sesuai dengan kenyataan yang riil. Artinya,
kriteria (ukuran) yang dipakai tidak didasarkan atas kehendak supervisor atau
inspektur dan juga tidak didasarkan atas anggapan atau kepentingan pribadi,
tetapi didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang telah digariskan atau
ditetapkan oleh berwewenang (atasan).
6. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
supervisi pendidikan ? Jelaskan alasan anda.
Jawab :
Yang bertanggungjawab dalam melaksanakan supervisi
pendidikan adalah :
-Kepala
sekolah selaku pemimpin pendidikan, mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
sangat berat yakni selain sebagai administrator pendidikan ia juga melaksanakan
fungsi selaku supervisor pendidikan.
-Guru sebagai
supervisor kelas,mempunyai tugas dan tanggung jawab yang juga cukup berat, karena ia selain
melaksanakan tugas mengelola PBM, juga membantu kepala sekolah melaksanakan
sebagian tugas administrasi kelas dan mengemban fungsi selaku supervisor kelas,
khususnya dalam memberikan pembinaan secara efektif ke arah perbaikan dan peningkatan
situasi belajar mengajar di kelas yang lebih baik. Sasaran supervisi kelas
secara umum ialah usaha pembinaan situasi kelas yang lebih mantap.
-Supervisor pendidikan
juga termasuk para pejabat atau petugas dari kantor pembinaan (Kabin)
Pendidikan yang diangkat dengan surat keputusan, baik di tingkat pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kodya mapun ditingkat instansi tertentu.
-Dalam batas-batas
tertentu muridpun dapat disebut sebagai Supervisor, bila misalnya diserahi
tugas untuk menjadi ketua kelas/ketua kelompok tertentu di sekolah.
7. Jelaskan secara singkat tugas dan tanggung jawab guru
dalam pelaksanaan supervisi pendidikan.
Jawab :
Tugas dan tanggung jawab guru dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan selain melaksanakan tugas mengelola PBM, juga membantu kepala
sekolah melaksanakan sebagian tugas administrasi kelas dan mengemban fungsi
selaku supervisor kelas, khususnya dalam memberikan pembinaan secara efektif
ke arah perbaikan dan peningkatan situasi belajar mengajar di kelas yang lebih
baik. Sasaran supervisi kelas secara umum ialah usaha pembinaan situasi kelas yang
lebih mantap. Guru mengadakan pembinaan terhadap segi-segi positif dengan jalan
memperbaiki, memajukan, member motivasi dan membimbing, dsb sehingga situasi
kelas, lebih meningkat dan maju pada taraf yang lebih lagi dari keadaan
sebelumnya. Dalam keadaan demikian ini guru berfungsi selaku pembina. Karena
inti dari kegiatan supervisi kelas ialah meningkatkan situasi atau mutu
kelasnya.
8. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinspip yang perlu ada
pada setiap pelaksanaan kegiatan supervisi pendidikan.
Jawab :
Prinsip-prinsip yang perlu ada pada setiap pelaksanaan
kegiatan supervisi pendidikan yaitu :
1.Ilmiah (scientific) mencakup unsur-unsur:
-Sistematis, yakni supervisi harus dilaksanakan secara
teratur, berencana dan kontinyu;
-Obyektif, yakni agar supervisi harus dilaksanakan untuk
memperoleh data-data/informasi yang nyata melalui observasi, bukan didasarkan
pada tafsiran pribadi:
2.Demokratis, yakni menjunjung tinggi asas musyawarah,
memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup dan terbuka menerima pendapat
orang lain.
3.Kooperatif, yakni mengembangkan usaha kerjasama dalam
menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4.Konstruktif dan kreatif, yakni membina inisiatif
guru-guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap orang
merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya yang lebih produktif
sehingga ia dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
9. Faktor-faktor apakah yang sering mempengaruhi pelaksanaan
supervisi pendidikan ? Jelaskan !
Jawab :
Faktor-faktor yang sering mempengaruhi pelaksanaan
supervisi pendidikan adalah sebagai berikut :
-Lingkungan masyarakat di mana sekolah itu berada, apakah
sekolah itu berada di kota (besar atau kecil), di pelosok pedesaan terpencil,
di lingkungan, masyarakat berada (kaya), di lingkungan masyarakat
ekonomi lemah, kaum intelek, petani, pedagang, pegawai negeri/swasta, dan lain
sebaganya.
-Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Apakah
sekolah itu merupakan komplek yang terdiri dari murid-murid, guru-guru dan personil dalam jumlah yang
besar, memiliki tanah dan halaman yang luas atau sebaliknya dan sebagainya.
-Tingkat dan jenis sekolah yang dipimpin (SD, SMTP atau
SMTA) umum, kejuruan atau keguruan, semuanya memerlukan sikap supervisor
tertentu pula.
-Keadaan guru dan pegawai yang, tersedia,
bagaimana kehidupan sosial ekonominya, tingkat pendidikannya,
kecakapan/ketrampilan khusus yang mereka miliki serta kemajuan dan
kemampuannya, dan lain sebagainya.
-Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri,
bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi yang tersedia, personil dan material
yang cukup memadai, namun akan sia-sia apabila
kepala sekolah itu sendiri tidak atau kurang memiliki pengetahuan,
kecakapan/ketrampilan serta sikap yang kurang pelaksanaan tugasnya.
10. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi supervisi pendidikan baik fungsi umum maupun
fungsi-fungsi khususnya.
Jawab :
Fungsi-fungsi supervisi
pendidikan baik fungsi umum maupun fungsi-fungsi khusus yaitu :
1.Fungsi umum :
-Penelitian (research) yaitu untuk memperoleh
gambaran yang jelas dan obyektif tentang situasi pendidikan dan pengajaran di
setiap kelas.
-Penilaian (evaluation).Kesimpulan hasil penelitian selanjutnya dinilai dan
diberikan tanggapan terhadap masalah/situasi yang diselidiki itu sebagai bahan
untuk diadakan tindakan perbaikan. Fungsi
penilaian disini lebih dititik beratkan pada aspek-aspek yang positif daripada
aspek-aspek yang negatif.
-Pembinaan.Dalam hubungan ini
supervisor harus berusaha membina, membantu, dan meningkatkan apa yang telah
baik, memperbaiki apa yang masih kurang/buruk/lemah, sehingga situasi yang
demikian dapat diatasi dan dicegah bila
masih dapat diatasinya.
2.Fungsi
khusus yang dikemukakan oleh :
a).Oteng Sutisna :
1).Orientasi dan penyesuaian guru-guru
2).Merumuskan
tujuan-tujuan dan maksud pendidikan lebih pasti dan khusus.
3).Menganalisa kebutuhan-kebutuhan, minat dan
kesanggupan serta pertumbuhan dari murid-murid.
4).Mempelajari
dan memberbaiki kondisi-kondisi belajar.
5).Mengembangkan, menilai dan
memperbaiki pengalaman-penga-laman belajar yang terus menerus.
b).Swearingen :
1).Mengkoordinir
semua usaha sekolah.
2).Melengkapi
kepemimpinan sekolah.
3).Memperluas
pengalaman guru-guru.
4).Menstimulir
usaha-usaha yang kreatif.
5).Memberikan
fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
6).dst....
c).B. Suryo Subroto :
1).Membimbing
guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat,
2).Membimbing dan mengarahkan guru dalam memilih bahan
pela-jaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan
masyarakat.
3).Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk observasi pada saat guru mengajar dan
selanjutnya didiskusikan dengan guru.
4).Pada tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan
silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5).Menyelenggarakan rapat rutin untuk membahas kurikulum,
pelak-sanaannya di sekolah.
6).Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian
bersama terhadap program sekolah. (Suryo Subroto, 1984:139).
11. Bandingkan fungsi-fungsi supervisi yang dikemukakan
masing-masing Oteng Sutisna, Swearingen, dan Surya
Subroto. Dimana persamaan dan perbedaan
diantaranya ?
Jawab :
Persamaan fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh Oten
Sutisna,Swearingen,dan Suria Subroto yaitu fungsi-fungsi supervisi lebih
berorientasi pada guru untuk memperbanyak pengalaman guru dalam manajemen
kantor dan manajemen kelas.
Perbedaan fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh Oten
Sutisna,Swearingen,dan Suria Subroto yaitu
-Oten Sutisna mendasarkan fungsi supervisi untuk menganalisa
kebutuhan-kebutuhan, minat dan kesanggupan serta pertumbuhan dari murid-murid.
-Swearingen
mendasarkan fungsi supervisi pada mengkoordinir semua usaha sekolah,melengkapi
kepemimpinan sekolah,menstimulir usaha-usaha yang kreatif.
-Suria
Subroto mendasarkan fungsi supervisi pada semua kegiatan yang dilakukan guru di
dalam kelas.
12. Apa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan tersebut? Tujuan umum dan tujuan khususnya.
Jawab :
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam pelaksanaan supervisi pendidikan adalah merupakan bagian yang integral dari seluruh proses
pendidikan pada umumnya dan pendidikan nasional khususnya, yaitu membina
orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang
Pancasilais. Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan membangun manusia
seutuhnya (lahir dan batin) yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang
berkualitas, manusia yang cerdas dan trampil, manusia sehat rohani dan jasmani
(kuat), manusia yang berbudi pekerti luhur, manusia yang kuat kepribadiannya
dan tebal semangat kebangsaannya, manusia yang bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan mampu membangun dirinya sendiri.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pelaksanaan supervisi pendidikan adalah bertujuan menolong guru-guru agar kesadarannya
sendiri berusaha untuk berkembang dan tumbuh menjadi guru yang lebih cakap dan
lebih baik dalam menjelaskan tugas-tugasnya.Usahamembantu meningkatkan
kemampuan guru-guru agar mereka mampu memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan baik
13. Jelaskan pendapat anda, mengapa tujuan umum supervisi itu
sama dengan tujuan pendidikan nasional ?
Jawab :
Tujuan umum supervisi sama dengan tujuan pendidikan
nasional karena tujuan umum supervisi
pendidikan adalah merupakan bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan
pada umumnya dan pendidikan nasional khususnya, yaitu membina orang-orang yang
disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang Pancasilais. Pembangunan
di bidang pendidikan bertujuan membangun manusia seutuhnya (lahir dan batin)
yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, manusia yang berkualitas, manusia yang cerdas dan trampil,
manusia sehat rohani dan jasmani (kuat), manusia yang berbudi pekerti luhur,
manusia yang kuat kepribadiannya dan tebal semangat kebangsaannya, manusia yang
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan mampu membangun dirinya sendiri.
14. Jelaskan pula pendapat anda tentang hubungan keterkaitan
antara fungsi, tugas dan tujuan supervisi pendidikan.
Jawab :
Hubungan keterkaitan antara fungsi,tugas dan tujuan
supervisi pendidikan adalah bahwa fungsi utama supervisi pendidikan yaitu untuk
memperbaiki pengajaran serta bertugas memberikan bimbingan dan pembinaan kepada
guru-guru yang disupervisi untuk memperbesar dan mengembangkan
kesanggupannya agar mereka dapat mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya
dengan kesanggupan sendiri.Dalam hal ini ,tujuan (tujuan supervisi) merupakan
syarat mutlak yang harus diketahui oleh setiap supervisi, karena tujuan
merupakan pedoman yang memberikan arah pada sesuatu yang kita kerjakan.
15. Apakah seorang murid dapat disebut sebagai supervisor ?
Jelaskan pada saat kapan dan dalam kegiatan apa sehingga fungsi ini bisa/ tidak
diberikan kepada murid ? Bagaimana seandainya fungsi tersebut bila dilaksanakan
oleh orang tua murid ? Dalam hal apa dan kegiatan macam
mana ?
Jawab
:
Seorang
murid dapat saja disebut sebagai supervisor sesuai waktu dan peranannya.Dalam batas-batas
tertentu murid dapat disebut sebagai Supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk
menjadi ketua kelas/ketua kelompok tertentu di sekolah.Fungsi supervisor dapat juga dilaksanakan oleh orang tua
murid dalam batas-batas tertentu.Orang tua menjadi supervisor dalam hal
kapasitasnya sebagai partner guru terhadap murid seperti memeriksa PR dan
membimbingnya menyelesaikan,mengontrol dan mengawasi aktivitas anak,dan
sebagainya.
16. Dalam arti yang sempit, siapa saja yang dapat disebut
sebagai supervisor pendidikan ? Urutkan menurut kedudukan/jenjang/posisi
masing-masing pejabat pelaksana tersebut !
Dalam arti yang sempit,yang dapat disebut sebagai
supervisor pendidikan yaitu :
1.Kepala Sekolah dalam lingkup sekolahnya yang
dipimpinnya.
2.Pengawas dalam lingkup sekolah-sekolah yang masuk
wilayah pengawasannya.
3.Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dalam lingkup wilayah kabupaten/kota.
17. Ciri-ciri mana saja yang dapat ditonjolkan dalam pengertian
supervisi pendidikan pada umumnya ?
Jawab :
(a) Supervisi merupakan bantuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik di sekolah.
(b) Supervisi merupkan kegiatan untuk membantu dan
memberikan pelayanan (service) kepada guru-guru dalam jabatannya sedemikian
rupa melalui cara
(teknik) tertentu agar mereka dapat melaksanakan tugasnya lebih baik.
(c) Supervisi adalah proses yang bersifat direktif
(mengarahkan) tetapi tidak
banyak konsultatif (memberikan dorongan, saran-saran, dan bimbingan) sebagai
usaha untuk meningkatkan kemampuan guru sekaligus meningkatkan hasil belajar
murid.
(d) Supervisi merupakan bagian dari administrasi
pendidikan yang pelaksanaannya tidak hanya ditujukan kepada guru-guru saja
tetapi meliputi pula murid-murid dan petugas-petugas lainnya di sekolah.
(e) Dst...
18. Rumuskanlah sebuah masalah yang paling sering ditemui di
dalam dunia pendidikan dewasa ini, khususnya di sekolah, kemudian diskusikan
dengan teman-teman anda (5-10 orang) dalam kelompok. Susun/jabarkan
indikator-indikator yang terdapat dalam rumusan masalah tersebut, kemudian
kemukakan cara
peme-cahannya. Laporkan hasilnya kepada dosen pembina mata kuliah ini.
Jawab :
Masalah yang paling sering ditemui di dalam dunia
pendidikan dewasa ini khususnya di sekolah adalah tawuran antar anak sekolah. Hal ini terjadi
karena 2 alasan yaitu alasan delikuensi situasional yaitu keharusan untuk
berkelahi untuk memecahkan masalah dengan cepat dan alasan sistematik yaitu
terlibat perkelahian karena berada dalam suatu kelompok tertentu yang harus
mengikuti aturan kelompok.
Cara pemecahan masalahnya adalah :
- membuat peraturan sekolah yang tegas
- memberikan pendidikan anti tawuran
- memisahkan anak berwatak kriminal dari yang lain
- kolaborasi belajar bersama antar sekolah
0 comments:
Sebagai pembaca yang baik tinggalkan pendapat serta komentar Anda mengenai Artikel di atas.
Terimakasih atas kunjungan Anda | Tuhan Memberkati