Headlines :
Home » » TEKNIK DAN PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN

TEKNIK DAN PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN

Diposkan oleh Unknown pada Wednesday, 31 October 2012 | 11:23


TUGAS VI : TEKNIK DAN PROSES SUPERVISI PENDIDIKAN

PERTANYAAN LATIHAN

1.     Jelaskan pendekatan-pendekatan apa saja yang terdapat dalam supervisi pendidikan !
Jawab :
a).Pendekatan klinis dan pendekatan non klinis (biasa).Supervisi klinis adalah suatu bentuk bantuan profesional yang diberikan kepada  guru/calon guru berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematik dalam perencanaan, pengamatan yang cermat,  dan pemberian balikan yang segera serta obyektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkat ketrampilan mengaiar dan sikap profesionalnya.
b).Pendekatan kelompok dan individual.Apabila sifat masalah yang dihadapi bersifat umum dan dialami oleh hampir semua guru di suatu sekolah         maka teknik supervisi yang paling tepat adalah melalui pendekatan kelompok, tetapi jika masalah tersebut hanya dialami oleh beberapa orang guru secara tersendiri, maka pendekatan yang paling tepat adalah pendekatan secara individual. Dari segi jumlah guru harus dibina, maka pendekatan kelompok lebih efektif jumlah guru yang dibina lebih banyak dibanding dengan pendekatan individual dimana guru yang dihadapi secara sendiri-sendiri.
c).Pendekatan langsung (direct techniques) dan pendekatan tidak langsung (indirect techniques).Pendekatan supervisi langsung yaitu cara pelaksanaan supervisi dimana supervisor langsung berhubungan secara tatap muka dengan mereka yang disupervisi,tanpa menggunakan media tertentu.Misalnya kunjungan kelas, pertemuan pribadi, lokakarya, rapat staf, dan sebagainya. Sedangkan pendekatan tidak langsung yaitu cara pelaksanaan supervisi yang ditempuh oleh supervisor dengan menggunakan alat atau media tertentu.
d).Pendekatan lengkap dan pendekatan tidak lengkap.Supervisi lengkap adalah kegiatan supervisi yang meliputi semua unsur (komponen) yang ada di sekolah itu, baik guru, murid, tenaga administrasi, alat kelengkapan pendidikan/kantor, serta situasi dan kondisi dari semua unsur-unsur tersebut. Sedangkan supervisi tidak lengkap yakni pelaksanaan supervisi yang         hanya ditujukan pada aspek tertentu saja.
2.     Bedakan (bandingkan) supervisi klinis dan pendekatan non klinis.Mengapa pendekatan ini disebut pendekatan klinis.
Jawab :
Supervisi Klinis
Supervisi Non Klinis
-



-



-



-



-


-



-



-



-

Bersifat demokratis melalui proses musyawarah an­tara supervisor dan guru.

Kegiatan yang disupervisi berdasarkan atas usul guru/calon guru.

Hubungan guru dengan super- visor bersifat kolegial dan interaktif.

Berorientasi penuh kepada kebutuhan guru/calon guru.


Perhatian terpusat pada  berapa ketrampilan mengajar guru tertentu.
Hasil supervisi didasar- kan atas kenyataan obser­vasi langsung di kelas.

Instrumen supervisi dibuat dan disepakati bersamaan antara supervisor dan guru.

Balikan hasil supervisi berupa bimbingan yang bersi­fat pemberian bantuan.

Dan lain sebagainya.
-



-



-



-



-


-



-



-



-
Cenderung otoriter, pelak-sanaannya didasarkan atas ke­hendak supervisor.

Kegiatan yang disupervisi tidak didasarkan atas usulan guru/calon guru.

Hubungan supervisor dengan guru bersifat hirarkis dan sepihak.

Tidak selamanya berorientas kepada kebutuhan guru tertentu pada kebutuhan supervisor.
Pusat perhatian tidak ketrampilan tertentu, bersifat Umum dan luas.
Hasil supevisi sering didasarkan atas perasaan supervisor.


Instrumen supervisi telah dibuat oleh aparat yang berwenang tanpa disertakan.

Balikan hasil supervisi diwujudkan dalam bentuk arahan/perintah/ instruksi.

Dan lain sebagainya.
Disebut pendekatan klinis karena terdapat tiga fase kegiatan, yakni kegiatan pertemuan perencanaan, observasi kelas. dan kegiatan pertemuan balikan untuk menganalisis secara teliti dan obyektif berbagai perubahan tingkah laku dan penampilan guru/calon guru dalam mengajarnya  di kelas
3.     Dalam pendekatan supervisi kelompok dan pendekatan individual terdapat teknik-teknik supervisi kelompok dan teknik-teknik supervisi individual.
a.Sebutkan teknik-teknik supervisi dari kedua jenis pendekatan tersebut.
b.Mengapa disebut teknik kelompok dan individual ?
Jawab :
a.-Teknik supervisi yang bersifat individu dapat dijelaskan atas beberapa macam, yakni sebagai berikut:
1).Kunjungan kelas (Glassroom visitation).
2).Observasi Kelas (Class-room Observation ).
3).Percakapan pribadi (Individual Conference).
4).Saling mengunjungi (Intervisitation).
5).Menilai diri sendiri (Self Evaluation Check-list).
-Teknik supervisi yang bersifat kelompok dapat dijelaskan atas beberapa macam, yakni sebagai berikut:
1).Pertemuan Orientasi  bagi guru baru (Orintation Meeting for new Teacher)
2).Rapat guru
3).Diskusi sebagai proses kelompok
4).Studi kelompok antar guru
5).Tukar-menukar pengalaman(Sharing of experience)
6).Lokakarya(workshop)
7).Diskusi panel
8).Seminar
9).Simposium
 10).Demontration Teaching
 11).Perpustakaan Jabatan Guru
 12).Buletin Supervisi
 13).Membaca langsung(directed reading)
 14).Mengikuti kursus kependidikan
 15).Organisasi jabatan guru(professional organization)
 16).Curriculum laboratory
17).Perjalanan sekolah untuk anggota staf(field trips)
b.Disebut teknik kelompok karena teknik supervisi dalam bentuk kelompok adalah teknik  supervisi yang digunakan bersama-sama antara supervisor dan guru-guru dalam jumlah yang banyak tetapi mempunyai masalah.Sementara disebut teknik individu karena digunakan apabila orang yang disupervisi dihadapi secara perorangan biasanya dilakukan terhadap individu-individu yang yang mempunyai masalah khusus dan bersifat pribadi.
4.   Apa keuntungan (segi positif) dan kelemahan (segi negatif) dari observasi kelas dan kunjungan kelas ? Dimana letak perbedaan antara observasi kelas dan kunjungan kelas ? Jelaskan jawaban anda !
Jawab :
Keuntungan (segi positif) dari observasi kelas adalah :
-Supervisor akan dapat memperoleh pengalaman belajar mengajar yang ia   sendiri belum memilikinya.
-Guru yang kurang mampu akan memperoleh tambahan pengala­man jabatan yang lebih banyak, dengan demikian ia dapat menilai cara mengajarnya sendiri.
-Memungkinkan terciptanya hubungan yang harmonis antara guru-guru dengan supervisor.
Kelemahan (segi negatif) dari observasi kelas adalah :
- Ada kemungkinan terjadi manipulasi tingkah laku dari pihak guru-  guru dengan membuat suasana yang tidak wajar, dibuat-buat, misalnya pada saat itu segala sesuatu dipersiapkan secara mantap, padahal di lain waktu keadaanya tidak demikian.
-Kesulitan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Keuntungan (segi positif) dari kunjungan kelas adalah :
-Supervisor dapat mengetahui keadaan yang sesungguhnya, sehingga dapat menyediakan bantuan/pertolongan yang diperlu-kan/dibutuhkan oleh guru-guru yang disupervisi.
-Guru-guru selalu siap melaksanakan tugasnya dengan baik.
 Suasana demikian berpengaruh terhadap suasana belajar murid-murid secara  wajar.
Kelemahan (segi negatif) dari kunjungan kelas adalah :
-Supervisor dianggap tidak demokratis dan tidak kooperatif.
-Guru-guru merasa bingung dan berprasangka bahwa kunjungan tersebut akan menilai tugas-tugas guru dan mencari-cari kesalahan saja.
-Menimbulkan hubungan yang kurang baik, karena itu guru-guru tidak merasa senang dikunjungi.
Perbedaan antara observasi kelas dengan kunjungan kelas yaitu observasi kelas dapat dilakukan bersama dengan guru di kelas atau dapat dipantau dari jarak jaauh dengan menggunakan kamera tanpa harus masuk di kelas.Sementara kunjungan kelas dapat dilakukan dengan menyampaikan terlebih dulu ataupun tanpa pemberitahuan (secara tiba-tiba).
5.   Teknik mana yang paling tepat menurut anda bila masalah yang harus diselesaikan bersifat pribadi ? Mengapa demikian ? Kemukakan alasan anda.
Teknik yang paling tepat bila masalah yang harus diselesaikan bersifat pribadi adalah teknik supervisi yang bersifat individual (individual technique) khususnya secara percakapan pribadi(individual conference) karena supervisor dan guru dapat bekerja secara individual memecahkan problem-problem pribadi yang berhubungan dengan jabatan mengajar (personal and professional problems), misalnya: Pemilihan dan perbaikan alat-alat pelajaran, penentuan dan penggunaan metode mengajar, dan sebagainya.
6.   Didalam proses pelaksanaan supervisi pendidikan terdapat sebagian kegiatan yang bersifat inspeksi. Jelaskan pendapat anda :
a.Kapan pelaksanaan supervisi itu diperlukan adanya inspeksi dan kapan inspeksi tidak diperlukan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan ?
b.Kemukakan masing-masing sebuah contoh konkrit yang menunjukkan pentingnya inspeksi dalam pelaksanaan supervisi pendidikan dan contoh yang menunjukkan pada mana inspeksi tidak diperlukan dalam proses supervisi.
c.Kapan pelaksanaan supervisi pendidikan diperlukan pendekatan klinis dan kapan diperlukan pendekatan non klinis.
d.Kapan pendekatan supervisi lengkap perlu dan kapan pendekatan tak lengkap dilaksanakan ?
Jawab :
a.Pelaksanaan supervisi diperlukan inspeksi untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan guru dan kemudian berusaha         untuk memperbaikinya.Sementara inspeksi tidak diperlukan dalam pelaksanaan supervisi jika orang yang melaksanakan inpseksi itu bersifat otoriter, pelaksana dari inspeksi itu bersifat kolonial atau orang yang melaksanakan inspeksi itulah yang selalu mencari-cari kesalahan bawahannya.
b.Contoh konkrit yang menunjukkan pentingnya inspeksi dalam pelaksanaan supervisi pendidikan misalnya  seorang Penilik, Pengawas atau Kepala Sekolah sering mengatakan bahwa ia akan mengadakan supervisi, namun yang dilaksanakan ialah mengadakan pemeriksaan tentang kehadiran guru, pemeriksaan satuan pelajaran (SAP), pengecekan tugas-tugas guru dalam PBM, pemeriksaan tentang cara guru menyusun alat-alat  tes dan penggunaannya, pemeriksaan terhadap target pencapaian kurikulum, dan lain sebagainya.
Contoh konkrit yang menunjukkan contoh pada mana inspeksi tidak diperlukan dalam proses supervisi misalnya seorang kepala sekolah yang mengadakan inspeksi kepada guru kelas yang didasarkan pada tujuan untuk mencari-cari kesalahan yang dipicu oleh karena sang guru tersebut telah menghukum murid yang kebetulan adalah anak kepala sekolah.
c. Pelaksanaan supervisi pendidikan diperlukan pendekatan klinis jika seorang guru meminta untuk dilakukan suoiervisi terhadap dirinya dan mengharapkan pemberian balikan yang segera serta obyektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata, untuk meningkat ketrampilan mengaiar dan sikap profesionalnya.
7.     Jelaskan kegiatan-kegiatan mana saja yang menunjukkan bukti tentang peranan supervisor dalam pelaksanaan pendidikan, dan apa nama peranannya pada saat itu ?
Jawab :
Kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bukti peranan supervisor dalam pelaksanaan pendidikan seperti :
-Seorang kepala sekolah yang memimpin guru-gurunya, berusaha membantu meningkatkan kemampuan guru-gurunya, berusaha memberikan nasihatnya, atau saran-sarannya, bahkan dituruti atau ditaati oleh guru-guru yang dipimpinnya.Disini kepala sekolah berperan sebagai supervisor selkau pemimpin.
-Supervisor  yang berusaha untuk memperoleh data-data yang lebih lengkap  dan obyektif serta relevan yang dapat digunakan untuk menyusun program peningkatan kualitas (kemampuan) guru-guru.Disini supervisor berperan sebagai peneliti.
-Supervisor yang memanfaatkan hasil penelitian untuk memberikan bimbingan dan latihan melalui kegiatan diskusi, demonstrasi, tugas-tugas pembinaan lainnya sebagai usaha peningkatan kemampuan profesional sesuai kebutuhan dan guru-guru yang dibimbingnya.Disini supervisor berperan sebagai pelatih dan pembimbing.
-Supervisor dapat menjadi sumber nasihat, sumber pengetahuan, sumber petunjuk, sumber ide, sumber informasi,  dan sebagainya yang dapat memberikan bantuan/pelayanan kepada guru-guru yang membutuhkannya.Disini supervisor berperan sebagai nara sumber dan pelayan.
-Supervisor dapat membantu guru-guru yang mengalami kesulitan tertentu, baik guru yang kurang menguasai metode belajar tertentu, guru yang kurang mampu bergaul dengan sesama guru lainnya, guru yang kurang beres administrasi kelasnya, dan sebagainya agar mereka dapat bekerja sama dengan baik diantara mereka.Disini suoervisor dapat berperan sebagai koordinator.
-Supervisor mengemukakan temuan berbagai kekurangan/kelemahan, yang selanjutnya bersama-sama pula mencari cara yang terbaik untuk memeperbaiki kelemahan/ kekurangan tersebut, menemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan dan bagaimana cara meningkatkannya dan sebagainya.Disini supervisor berperan sebagai evaluator.
8.     Uraikan secara singkat perilaku supervisor pendidikan menunjukkan sikap tertentu dalam pelaksanaan supervisi ?
Jawab :
Perilaku supervisor pendidikan menunjukkan sikap tertentu dalam pelaksanaan supervisi yaitu :
-Supervisor yang bersifat korektif yaitu mengoreksi kelemahan dan kesalahan orang lain adalah sesuatu yang mudah, tetapi lebih sulit bila dilihat dari segi-segi positif dalam hubungan dengan hal-hal yang baik.
-Supervisor yang bersifat preventif yaitu usaha supervisor untuk memperbaiki kesalahan/kelemahan guru yang telah terjadi mungkin terlalu sulit jika dibandingkan dengan usaha untuk mengatasi sebelum hal tersebut terjadi.
-Supervisor yang bersifat konstruktif yaitu selalu berusaha mengajak guru-guru mengarakan perhatiannya pada kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif bagi tercapainya tujuan-tujuan yang, positif dan nyata serta mempunyai nilai tambah yang besar manfaatnya bagi pembinaan dan pertumbuhan jabatan guru.
-Supervisor yang bersifat kreatif yaitu supervisor yang selalu memberikan penekanan dalam pembinaannya lebih besar pada kebebasan guru-guru untuk menghasilkan ide-ide baru inisiatif dan kreativitas dalam melaksanakan tugasnya, dan kemampuan berpikirnya se­hingga dapat mencapai hasil kerja yang lebih produktif, efektif dan efisien.
9.     Jelaskan secara singkat keterampilan mana yang perlu dikuasai oleh setiap supervisor pendidikan ?
Jawab :
Keterampilan yang perlu dikuasai oleh setiap supervisor pendidikan yaitu sebagai berikut :
a.Keterampilan  dalam Kepemimpinan.Dalam proses kepemimpinan seorang  supervisor mampu menempuh cara-cara kerjasama dengan guru-guru yang dipimpinnya.
b.Keterampilan dalam hubungan insani/manusiawi (human relation) seperti :
-hubungan pribadi
-hubungan fungsional
-hubungan instrumental
-hubungan konvensional (tradisional)
c.Ketrampilan dalam proses kelompok (group process).Kepala sekolah selaku supervisor dalam fungsinya ia harus mampu menciptakan suasana dimana semua orang yang disupervisi merasa terlibat dan berada dalam proses kerjasa­ma untuk tujuan bersama.
d.Keterampilan dalam administrasi personil (personal administration).Supervisor melakukan pembinaan staf agar terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam jabatannya.
e.Ketrampilan dalam evaluasi (evaluation).Supervisor melakukan penilaian untuk mengetahui sampai sejauhmana suatu pekerjaan sudah dilaksanakan atau sampai dimana tujuan telah tercapai.
10.  Andaikan anda selaku seorang supervisor, dengan menggunakan lembar observasi (S.1) mengobservasi Yang sedang mengajar di kelas. Hasil menunjukan pengecekan sbb : Nomor aspek 1 = C, 2 = B, 3 = D, 4 = A, 5 = B, 6 = C, 7 = B dan 8 = E maka,
a.   Berapa nilai rata-rata yang diperoleh
b.   Apa kesimpulan anda setelah melihat hasil observasi tersebut ?
c.   Tindak-lanjut apa yang anda ambil untuk mengadakan pembinaan terhadap guru tersebut ?
Jawab :
a.Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu  65%
b.Kesimpulannya 35% kegiatan guru dalam mengajar masih kurang.
c.Tindak lanjut yang akan saya ambil untuk mengadakan pembinaan terhadap guru tersebut adalah :
1).Memberikan solusi untuk meningkatkan kreatifitas murid dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
2).Memberikan cara yang tepat untuk meningkatkan reaksi mental guru tersebut dalam melayani murid-murid.
11.  Seandainya check-list (lembar S.2) anda edarkan kepada  guru-guru  yang anda bina (20 orang guru). Guru A, memberikan jawaban ya = 11 dan tidak = 4. Sedangkan guru yang lain (19 orang) rata-rata menjawab ya = 14, dan tidak = 11, maka :
a.Berapa hasil/tingkat kemampuan yang ada tetapkan untuk guru A,  dan beberapa tingkat kemampuan untuk semua guru tersebut di atas (20 orang).
b.Buatlah skala dan isikan hasil kemampuan guru tersebut di atas, baik untuk guru A dan untuk semua guru
Jawab :
a.Guru A  menjawab 11 pertanyaan yang dijawab ’’ya’’ berarti  11/15 x 100 = 73%.Sementara 4 pertanyaan dijawab ’’tidak berarti 4/15 x 100 = 27%.
Untuk semua guru yang menjawab pertanyaan ’’ya’’ berarti 14 x 4 = 56%.Sementara 11 dijawab ’’tidak’’ berarti 11 x 4 = 44%.

Klik suka dan bagikan postingan ini :

0 comments:

Sebagai pembaca yang baik tinggalkan pendapat serta komentar Anda mengenai Artikel di atas.

Terimakasih atas kunjungan Anda | Tuhan Memberkati

Jika pilkada digelar hari ini, pasangan calon manakah yang Anda akan pilih?

Pasang Iklan

Klik LIKE dan Ikuti

Tulis Saran dan Kritik disini.!
 
Desain by : KAREBA TORAJA - Powered by Blogger
KAREBA TORAJA :Sebagian isi dari blog ini dihimpun dari berbagai Sumber Berita terpercaya yang Kami cantumkan sebagai " Sumber ".
Hak cipta © 2014 KAREBA TORAJA dilindungi. => Back to Top