Headlines :
Home » » PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

Diposkan oleh Unknown pada Wednesday 31 October 2012 | 11:25


UNIT 1       :PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

SUBUNIT 1 : Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar

Latihan
1.       Jelaskanlah persamaan prinsip-prinsip pembelajaran yang terdapat dalam KBK dan Kurikulum 1994!
Jawab :
Persamaan prinsip-prinsip pembelajaran yang terdapat dalam KBK dan kurikulum 1994 adalah :
1.       Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
2.       Pembelajaran bahasa, selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa juga untuk meningkatkan kemampuan memperluas wawasan.
3.       Kompetensi dasar mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, bersastra, dan kebahasaan. Aspek-aspek tersebut mendapat porsi yang seimbang dan disajikan secara terpadu.

SUBUNIT 2 : Prinsip Kontekstual, Fungsional, Integratif, dan Apresiati
Latihan
1.       Jelaskanlah ciri utama prinsip kontekstual dalam pembelajaran bahasa!
Jawab :
Ciri utama prinsip kontekstual dalam pembelajaran bahasa menurut Purnomo (2002:10) mengungkapkan bahwa kontekstual adalah pembelajaran yang dilakukan secara konteks, baik konteks linguistik maupun konteks nonlinguistik. Sementara Depdiknas (2002:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, dijelaskan pula bahwa pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen untuk pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, dan penilaian sebenarnya.
2.       Bagaimanakah penerapan pelaksanaan pembelajaran bahasa berdasarkan prinsip integratif?
Jawab :
Penerapan pelaksanaan pembelajaran bahasa berdasarkan prinsip integratif  yaitu kita mengajarkan kosa kata, bisa dipadukan pada pembelajaran membaca, menulis, atau berbicara. Mengajarkan kalimat, bisa kita padukan dengan menyimak, berbicara, membaca, atau menulis. Demikianlah pula pada saat pembelajaran keempat aspek keterampilan berbahasa disajikan, kita tidak hanya mengajarkan berbicara saja, tetapi secara tidak langsung kita pun mengajarkan menyimak. Kegiatan berbicara tidak dapat berlangsung tanpa ada kegiatan menyimak. Begitu pula pada saat pembelajaran menulis atau mengarang berlangsung, akan berpadu pulalah dengan pembelajaran membaca.
3.       Jelaskanlah peran guru berdasarkan prinsip komunikatif !
Jawab :
Peran guru berdasarkan prinsip komunikatif mengisyaratkan bahwa guru bukanlah penguasa dalam kelas. Guru bukanlah satu-satunya pemberi informasi dan sumber belajar. Sebaliknya, guru sebagai penerima informasi (Hairuddin, 2000:136). Jadi pembelajaran didasarkan pada multisumber. Dengan kata lain, sumber belajar terdiri atas guru, peserta didik, dan lingkungan. Lingkungan terdekat adalah kelas. Lebih tegas lagi Tarigan (dalam Hairuddin, 2000: 136) mengungkapkan bahwa dalam konsep pendekatan komunikatif peran guru adalah sebagai pembelajar dalam proses belajar-mengajar, di samping sebagai pengorganisasi, pembimbing, dan peneliti.

UNIT 2       :PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

SUBUNIT 1 : Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Latihan
1.       Jelaskan pengertian pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia !
Jawab :
Pada umumnya kata approach diartikan pendekatan. Dalam pengajaran, kata ini lebih tepat diartikan a way of beginning something. Jadi, kalau diterjemahkan, approach adalah cara memulai sesuatu. Dalam hal ini, yaitu cara memulai pengajaran bahasa. Lebih luas lagi, approach adalah seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan proses belajar bahasa.
2.       Bandingkanlah pendekatan tujuan dan pendekatan struktural !
Jawab :
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar-mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar-mengajar ditentukan oleh tujuan yang telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri. Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan “cara belajar tuntas”. Dengan “cara belajar tuntas”, berarti suatu kegiatan belajar-mengajar dianggap berhasil, apabila sedikit-dikitnya 85% dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaran itu menguasai minimal 75% dari bahan ajar yang diberikan oleh guru. Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif; jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan betul minimal 75% dari soal yang diberikan guru maka pembelajaran dapat dianggap berhasil.
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa perlu dititikberatkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, mofologi, dan sintaksis. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Jelas, bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan.
3.  Apa yang dimaksud dengan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa Indonesia?
Jawab :
Pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah berfungsi sebagai alat menemukan dan mengembangkan konsep. Konsep yang telah ditemukan atau dikembangkan berfungsi pula sebagai penunjang keterampilan proses. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan pengembangan konsep dalam proses belajar-mengajar menghasilkan sikap dan nilai dalam diri siswa. Tanda-tandanya terlihat pada diri siswa seperti, teliti, kreatif, kritis, objektif, tenggang rasa, bertanggung jawab, jujur, terbuka, dapat bekerja sama , rajin, dan sebagainya.  
4.   Apa yang dimaksud dengan pendekatan Whole language?
Jawab :
Pendekatan Whole language adalah sebagai perangkat wawasan yang mengarahkan kerangka pikir praktisi dalam menentukan bahasa sebagai meteri pelajaran, isi pembelajaran, dan proses pembelajaran. Pengembangan wawasan whole language diilhami konsep konstrutivisme, language experience approach (LEA), dan progresivisme dalam pendidikan. Wawasan yang dikembangkan sehubungan dengan bahasa sebagai materi pelajaran dan penentuan isi pembelajarannya diwarnai oleh fungsionalisme dan semiotika (Edelsky, Altwerger, dan Flores, 1991). Sementara itu, prinsip dan penggarapan proses pembelajarannya diwarnai oleh progresivisme dan konstruktivisme menyatakan bahwa siswa membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh (whole) dan terpadu (integrated) (Roberts, 1996).
5.   Bagaimanakah guru melakukan penilaian dalam kelas Whole language?
Jawab :
Penilaian dalam kelas Whole language yang dilakukan guru yaitu :
o    Secara informal, selama pembelajaran berlangsung, guru memperhatikan siswa menulis, mendengarkan, siswa berdiskusi baik dalam kelompok ataupun diskusi kelas
o    Guru memberikan penilaian pada siswa selama proses pembelajarn berlangsung walaupun guru tidak terlihat membawa-bawa buku nilai, namun guru menggunakan alat penilaian seperti format observasi dan catatan anecdote.
o    Penilaian juga dilakukan dengan menggunakan portofolio agar perkembangan secara otentik

SUBUNIT 2 : Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Latihan
1. Lena sedang mengajari adiknya membaca.
Lena                             : Sekarang Kiki harus menghafalkan huruf- huruf ini. Coba perhatikan : a, be, ce, de, ef, (sambil menujuk abjad A, B, C, D, E, F, G) sudah dulu sampai di situ.
Kiki             : a, be, ce, de, e, ef, ge (menirukan bunyi-bunyi yang diucapkan  kakaknya).
Lena          : Bagus, coba ini apa? (sambil memperlihatkan huru B, D, dan G)
Kiki                            : de, be, ge (terbata-bata)
Lena          : Terbalik! Yang ini be (menunjuk huruf B) dan yang ini de
                              (menunjuk huruf D)
Jawab :
Metode yang digunakan adalah metode eja
2. Ibu Ani, guru kelas 1 sedang mengajarkan membaca permulaan di kelasnya. Mula-mula ia memperlihatkan sebuah gambar perempuan muda. Di bawah gambar itu terdapat tulisan yang berbunyi “Ini nani” sambil menunjuk gambar. Ibu Ani berkali-kali mengatakan/ini nani/, dan murid-muridnya menirukannya. Selanjutnya, gambar tadi tidak diperlihatkan, melainkan hanya lambang tulisannya saja. Kemudian Ibu Ani mengajari muridnya membaca seperti tadi.
Jawab :
Metode yang digunakan adalah SAS
3. Ibu Heni tidak mengalami kesulitan mengajari putrinya belajar membaca ketika mau masuk   SD. Akan tetapi, Ibu Heni selalu dibuat jengkel oleh anaknya bila ibu Heni memperlihatkan huruf /ng/, anaknya selalu melafalkan /neg/. Berkali-kali Ibu Heni mengingatkan bahwa /en/ dan /eg/ itu bukan /neg/, melainkan /eng/.
Jawab :
Metode yang digunakan adalah metode eja


UNIT 3   : STRATEGI  PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

SUBUNIT 1 : Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Lisan

Latihan
1. Peristiwa apa yang terjadi dalam ilustrasi berikut ini?
a. Aku sedang mempelajari materi modul yang akan ditutorialkan esok hari. Jam telah menunjukkan pukul sepuluh. Malam sunyi, hanya desir angin yang terdengar membelai dedaunan. Tiba-tiba terdengar orang berteriak-teriak dari rumah sebelah, ”Tolong! Tolong ! Api!” Aku terkejut, lari keluar. Kulihat api sedang melahap bagian belakang rumah Pak Karso. Banyak orang datang berusaha memadamkan api. Aku juga ikut memadamkanya.
b.  Dua jam kemudian api berhasil dipadamkan. Banyak orang bertanya kepada Pak Karso sebab terjadinya kebakaran itu. Ia lalu menceritakan sebab kebakaran itu. Aku juga ikut mendengarkanya. Setelah ia selesai berceritera, aku berkata ”Makanya, Pak Karto, kalau mau tidur periksa dulu apakah api di dapur betul-betul sudah padam”.
c.   Kamsir rajin mengikuti ”English for You” dari radio Australia. Saat inipun ia sedang asyik menyimak pelajaran penggunaan ”any” dan ” many” dalam kalimat. Jika penyiar menyuruh pendengar mengerjakan latihan, Kamsir pun ikut mengerjakanya dengan sungguh-sungguh.
d. Tono          : ” Selamat pagi, Sali! Apa Kabar?”
          Sali               : ” Selamat pagi. Kabar baik. Mau ke mana, Ton?”
    Tono          : ” Ke Bank. Ambil uang.”
    Sali             : ” Saya juga. Sama-sama, yo!”
Jawab :
a. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa mendengarkan
b. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa menyimak
c. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa menyimak
d. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa berbicara
2.  Hubungan menyimak dengan berbicara atau berbicara dengan menyimak itu  resiprokal ! Jelaskan !
Jawab :
Hubungan menyimak dengan berbicara atau berbicara dengan menyimak itu  resiprokal artinya    keduanya dapat berganti peran secara spontan, dari pembicara menjadi penyimak atau sebaliknya, dari penyimak menjadi pembicara. Dengan demikian, kegiatan berbicara dan menyimak saling mengisi atau saling melengkapi. Tidak ada gunanya kita berbicara tanpa penyimak dan tidak mungkin terjadi peristiwa menyimak jika pada saat yang tidak sama tidak ada yang berbicara
3.   Dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KTSP SD kita jumpai pembelajaran   berikut.
a. Kelas 3 : Berdialog dengan teman tentang pengalaman yang mengesankan pada  waktu liburan dengan menggunakan kalimat yang runtut dam mudah dipahami
b. Kelas 4  : Mengajukan dan menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang didengar dari  orang lain, radio, TV, dll
c. Kelas 5  : Memerankan pelaku yang ada dalam cerita
d.Kelas6 :Menanggapi (mengeritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan dengan  menggunakan bahasa yang santun.
Jawab :
a. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa bercerita
b. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa menjawab pertanyaan
c. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa bermain peran
d. Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa identifikasi kalimat topik


UNIT 4   : PENDEKATAN  PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG  INOVATIF

SUBUNIT 1   :   Pendekatan Kontekstual

Latihan
1.       Jelaskan kesimpulan ketiga pengertian pendekatan kontekstual !
Jawab :
Kesimpulan ketiga pengertian pendekatan kontekstual yaitu inti pembelajaran kontekstual adalah materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan peserta didik. Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk pesera didik bekerja dan mengalami, bukan berupa pemindahan pengetahuan dari guru kepada peserta didik.
2.       Di antara ketujuh komponen utama, yang manakah yang menggiring peserta didik ke arah menghargai pendapat temannya?
Jawab :
Dari ketujuh komponen utama, yang menggiring peserta didik ke arah menghargai pendapat temannya adalah masyarakat belajar
3.       Jelaskanlah, mengapa dalam pembelajaran sangat diperlukan contoh atau model!
Jawab :
Dalam pembelajaran sangat diperlukan contoh atau model karena dengan adanya contoh atau model maka materi pembelajaran akan menjadi bermakna bagi peserta didik. Peserta didik dapat dapat mengerti makna materi pelajaran karena proses pengalamiahan dari model atau contoh tersebut.

SUBUNIT 2   :   Pendekatan Komunikatif

Latihan
1.       Jelaskanlah perbedaan yang berkaitan dengan komponen bahasa berdasar konsep pendekatan komunikatif !
Jawab :
Konsep kompetensi komunikatif membedakan komponen bahasa menjadi dua bagian, yaitu kompetensi dan performansi atau unjuk kerja.
-   Kompetensi komunikatif yaitu keterkaitan dan interelasi antara kompetensi gramatikal atau pengetahuan kaidah-kaidah bahasa dengan kompetensi sosiolinguistik atau atauran-aturan tentang penggunaan bahasa yang sesuai dengan kultur masyarakat.
- Performansi komunikatif yaitu kegiatan verbal yang berkaitan dengan proses pengungkapan. Sebagai bagian dari proses pengungkapan, performansi kebahasaan mengandung ciri-ciri sosiokultural khusus yang mewarnai bahasa seseorang.   
2.       Bilamanakah seseorang dapat dikatakan mempunyai kompetensi dan performansi yang baik?
Jawab :
Seseorang dikatakan mempunyai kompetensi dan performansi yang baik ketika mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang dipelajarinya, baik dalam pemroduksian (berbicara dan menulis/mengarang) maupun dalam pemahaman (membaca dan menyimak/mendengarkan).
3.       Dari 22 butir ciri penerapan pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif yang Anda baca, aspek keterampilan berbahasa mana yang tidak tampak secara jelas!
Jawab :
Dari 22 butir penerapan pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif, aspek keterampilan berbahasa yang tidak nampak secara jelas adalah aspek membaca dan menulis. Aspek mendengarkan / menyimak dan berbicara lebih nampak dan jelas dalam 22 butir penerapan pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif.
4.       Mengapa guru dikatakan juga berperan sebagai pembelajar dalam proses pembelajaran pendekatan komunikatif? Jelaskanlah!
Jawab :
Guru dikatakan juga berperan sebagai pembelajar dalam proses pembelajaran pendekatan komunikatif karena guru bukanlah penguasa tunggal dalam kelas. Guru bukanlah satu-satunya pemberi informasi dan sumber belajar, akan tetapi guru juga sebagai penerima informasi dari peserta didik. Jadi pembelajaran didasarkan atas multi sumber. Sumber pembelajaran adalah guru, peserta didik, dan lingkungan. Lingkungan terdekat adalah kelas. Chandlin (dalam Tarigan, 1990:201) menyebutkan dua peran guru dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) pemberi kemudahan dalam proses komunikasi antara semua peserta didik dalam kelas, antara peserta didik dengan kegiatan pembelajaran, serta teks atau materi dan (2) sebagai partisipan mandiri dalam kelompok belajar-mengajar. Peran lain dari seorang guru adalah berperan sebagai pengorganisasi, pembimbing, peneliti, dan pembelajar dalam proses belajar-mengajar.

UNIT 5          : DASAR – DASAR MATERI AJAR

SUBUNIT 1   :   Pemilihan Materi Ajar Didasarkan Pada Kurikulum

Latihan
1.       Jelaskanlah persamaan kedua kurikulum di atas!
Jawab :
Persamaan kurikulum 2004 ( KBK ) dengan KTSP adalah sebagai berikut :
·         Sama-sama berbasis kompetensi
·         Kompetensi yang hendak dicapai lebih diutamakan pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
2.   Jelaskan pula perbedaannya!
Perbedaan antara kurikulum 2004 ( KBK ) dengan KTSP adalah sebagai berikut :
KBK ( 2004 )
KTSP
Ø  Tidak ada alokasi waktu per semester
Ø  Tidak menggunakan tematik
Ø  Ada pembagian standar kompetensi per semester
Ø  Menggunakan tematik

3.   Kurikulum manakah yang lebih sesuai ditinjau dari sisi materi pokoknya (bahanajar)!
Jawab :
Jika ditinjau dari sisi materi pokoknya ( bahan ajar ) maka kurikulum 2004 ( KBK ) dan kurikulum KTSP sama- sama sesuai.

Tes Formatif 1

1.       Jelaskanlah perbedaan pengertian kurikulum sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang!
Jawab :
Pengertian kurikulum lama sebelum iptek berkembang hanya sebatas sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai suatu tingkatan atau ijazah.
Pengertian kurikulum sesudah iptek berkembang tidak sekedar sebatas sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh, tetapi meliputi semua kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam rangka belajar, baik di dalam maupun diluar sekolah
2.       Jelaskanlah, mana yang lebih sederhana, pendapat Ali atau Saylor dan kawan-kawan, sehubungan dengan pengertian kurikulum!
Jawab :
Ali lebih sederhana dalam mengkategorikan pengertian kurikulum, hanya tiga kelompok namun terkandung pemahaman yang luas. Ali hanya tiga, sedangkan Saylor dkk mengelompokkan kategori kurikulum atas 4 kelompok.
3.       Jelaskanlah hubungan antara kriteria isi kurikulum dengan pemilihan bahan ajar!
Jawab :
Hubungan antara kriteria pemilihan isi kurikulum dengan bahan ajar adalah kriteria pemilihan isi kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam memilih bahan ajar. Isi kurikulum pada hakikatnya berupa pokok-pokok bahasan atau pokok-pokok materi yang harus diajarkan
4.       Standar kompetensi yang mana sajakah yang merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik kelas V semester 1 pada aspek pembelajaran menyimak berdasarkan KTSP!
Jawab :
Standar kompetensi yang merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik kelas V semester 1 pada aspek pembelajaran menyimak berdasarkan KTSP adalah standar kompetensi memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat.
5.       Tuliskanlah materi pokok aspek berbicara yang terdapat dalam KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester 1! Sudah sesuaikah materi pokok tersebut dengan prinsip-prinsip isi kurikulum yang didasarkan pada pendapat Tyler?
Jawab :
a.       peristiwa yang terjadi di sekolah
b.       menceritakan hasil pengalaman
c.        daftar pertanyaan wawancara dengan narasumber
Materi pokok tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum yang didasarkan pada pendapat Tyler

SUBUNIT 2    :  Pemilihan Materi Ajar Didasarkan Pada Tingkat Perkembangan Peserta Dididk,  Lingkungan, dan Ketersediaan Sarana

Latihan
1.       Sebutkanlah tiga fase perkembangan bahasa anak menurut Bruner dan jelaskan!
Jawab :
Tiga fase perkembangan bahasa anak menurut Bruner yaitu :
a.       Fase enaktif berlangsung dari lahir sampai umur satu tahun, periode melakukan tindakan
b.       Fase ekonik, periode berkembangnya khayalan, berlangsung pada umur satu tahun sampai empat tahun
c.        Fase simbolik mulai umur empat tahun sampai sepanjang kehidupan anak belajar menggunakan sistem simbol yang berupa bahasa
2.       Pada usia berapa tahun anak sudah dapat menggunakan kalimat bentuk pasif yang tidak dapat dibalik yang pelakunya manusia? Berikanlah contoh kalimat pasif tersebut!
Jawab :
Anak usia 11 – 13 tahun sudah banyak menggunakan kalimat bentuk pasif yang tidak dapat dibalik yang pelakunya manusia. Contohnya : Rudi dipukuli oleh saudaranya.
3.       Mengapa dalam memilih bahan ajar perlu dipertimbangkan kesesuaian dengan lingkungan tempat tinggal anak?
Jawab :
Dalam memilih bahan ajar perlu dipertimbangkan kesesuaian dengan lingkungan tempat tinggal anak agar anak tidak mendapatkan kesulitan dalam mempelajari materi yang diajarkan.
4.       Apakah manfaat Anda mengenal macam media pembelajaran?
Jawab :
Manfaat mengenal macam media pembelajaran adalah karena kegunaan media pembelajaran dapat membantu meringankan tugas guru bahkan menggantikannya.

a.       Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih secara mandiri di dalam dan di luar kelas
b.       Meringankan, membantu, dan melengkapi peran guru.
c.        Memberikan model yang tetap kepada peserta didik, khususnya kalau rekaman berisi ulangan-ulangan yang banyak dan intonasi-intonasi tertentu
d.       Mendengarkan suara beberapa orang penutur asli di kelas sehingga peserta didik dapat membedakan suara wanita, pria, anak, pemuda dengan segala ragamnya.
e.        Merekam suara peserta didik agar dapat digunakan oleh guru dalam mengevaluasi penguasan bahasa yang dipelajari dan oleh peserta didik untuk mengevaluasi hasil produksi diri sendiri.
5.       Untuk keperluan pembelajaran aspek keterampilan apakah tape-recorder dan radio digunakan?
Jawab :
Tape-recorder dan radio digunakan untuk keperluan aspek keterampilan adalah :
a.       Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih secara mandiri di dalam dan di luar kelas
b.       Meringankan, membantu, dan melengkapi peran guru.
c.        Memberikan model yang tetap kepada peserta didik, khususnya kalau rekaman berisi ulangan-ulangan yang banyak dan intonasi-intonasi tertentu
d.       Mendengarkan suara beberapa orang penutur asli di kelas sehingga peserta didik dapat membedakan suara wanita, pria, anak, pemuda dengan segala ragamnya.
e.   Merekam suara peserta didik agar dapat digunakan oleh guru dalam mengevaluasi penguasan bahasa yang dipelajari dan oleh peserta didik untuk mengevaluasi hasil produksi diri sendiri.


UNIT 6                  : PENGEMBANGAN MATERI BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

SUBUNIT 1   :   Teori Pengembangan Materi Ajar

Latihan
1.       Pengembangan materi ajar dapat dilakukan dengan teknik adopsi, adaptasi, dan menulis sendiri. Jelaskan perbedaan ketiga teknik tersebut!
Jawab :
a)       mengadopsi materi ajar  dapat dilakukan dengan memilih materi ajar yang sudah tersedia di pasaran/toko buku dan menggunakannya tanpa mengadakan perubahan pada materi tersebut .
b)       adaptasi materi ajar, materi ajar disesuaikan dengan kebutuhan pengajaran. Dengan mengadaptasi materi ajar, kita mengadakan perubahan terhadap materi tersebut. Perubahan ini dapat berupa memodifikasi isi, menambahakan atau mengurangi, mennyusun kembali isi, menghilangkan bagian tertentu, memodifikasi tugas, dan mengembangkan tugas yang ada,
c)       menulis sendiri materi ajar, seorang guru haruslah membuat sendiri materi ajar tersebut berdasarkan keperluannya. Disini dia tidak mengadopsi maupun mengadaptasi, melainkan menulis sendiri materi ajar tersebut. Hal ini tentunya memerlukan keterampilan dan keahlian dari guru tersebut
2.       Mengapa kita perlu mengevaluasi materi ajar sebelum mengadopsi materi ajar tersebut?
Jawab :
Evaluasi materi ajar diperlukan untuk melihat ketepatan dari suatu materi ajar dalam mencocoki tujuan pembelajaran. Didasarkan pada kebutuhan tertentu di tengah-tengah bertumpuknya materi yang tersedia, pastilah ada sejumlah dari materi ajar itu yang dapat menjadi pilihan terbaik. Evaluasi dalam hal ini berhubungan dengan kecocokan. Tidak ada pilihan yang benar-benar bagus atau benar-benar jelek—hanyalah kadar kecocokan terhadap tujuan yang ingin dicapai yang mendasarinya.
3.       Mengapa menulis sendiri materi ajar itu sulit untuk dilakukan oleh setiap guru?
Jawab :
Menulis sendiri materi ajar tentunya banyak sekali membutuhkan waktu. Disamping itu, menulis sendiri materi ajar bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah, apalagi seseorang itu belum mempunyai pengalaman sama sekali yang berhubungan dengan penulisan materi ajar. Dalam hal ini pengetahuan tentang ini merupakan suatu keharusan. Jadi untuk menulis sendiri materi ajar keilmuan dan keahlian dalam mengembangkan materi sangatlah diperlukan


SUBUNIT 2    :  Praktikum Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia SD

Latihan

1.       Adakah persamaan materi ajar aspek mendengarkan dengan aspek berbicara yang tertera dalam petikan kurikulum dalam materi? Bagaimana pendapat Anda jika dikaitkan dengan prinsip pendekatan terpadu? Jelaskanlah!
Jawab :
Materi ajar yang tercantum dalam aspek mendengarkan dan berbicara tidak ada kaitan sama sekali karena masing-masing berdiri sendiri. Materi ajar yang memuat aspek mendengarkan dan berbicara lebih baik dikaitan dengan prinsip pendekatan terpadu. Kalau prinsip pendekatan terpadu ini dikuti, maka pemborosan waktu dapat dihindari
2.       Teori mana sajakah yang dapat diterapkan untuk materi membaca yang tertera dalam kurikulum di atas? Jelaskanlah!
Jawab : 
Teori adopsi, adaptasi, dan menulis sendiri dapat diterapkan semua untuk materi membaca tergantung pada sekolah yang bersangkutan
3.       Sesuaikah materi-materi berbicara yang tertera dalam petikan kurikulum dalam modul  dengan kebutuhan peserta didik!
Jawab :
Semua materi-materi berbicara yang tertera dalam petikan kurikulum dalam modul  dengan kebutuhan peserta didik.

UNIT  7     :  PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN BAHASA  INDONESIA   SEKOLAH DASAR

SUBUNIT 1   :   Media Pembelajaran

Latihan
1.       Jelaskanlah pengertian media pembelajaran!
Jawab :
Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan dan efisien
2.       Apakah perbedaan media pembelajaran dengan sumber belajar?
Jawab :
Media pembelajaran mempunyai cakupan yang lebih sempit / spesifik yaitu alat (perangkat keras/hardware) dan bahan (software) belajar yang dikombinasi bersama-sama. Transparansi, program kaset audio, dan program video merupakan contoh bahan belajar, yang hanya bisa disajikan bila ada alat, seperti: OHP, radio kaset, video player.
Sumber belajar mempunyai cakupan yang lebih luas. Sumber belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar/lingkungan.
3.       Bagaimanakah cara memilih dan menentukan media dalam suatu pembelajaran?
Jawab :
Cara memilih dan menentukan media dalam suatu pembalajaran yaitu :
a)       menganalisis karakteristik siswa (jenjang sekolah, kemampuan, latar belakang budaya, dan sosial ekonomi)
b)       merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu kemampuan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses belajar-mengajar berlangsung
c)       memilih atau memodifikasi media yang akan digunakan. Pemilihan dan pemodifikasian media ini terkait dengan media yang sudah tersedia dapat digunakan untuk mencapai tujuan, dapat membangkitkan minat siswa, rnemiliki ketepatan inforrnasi, memiliki kualias yang baik, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif
d)       menggunakan materi dan media yang terkait dengan prosedur penggunaan media yang telah ditetapkan, waktu yang dibutuhkan, fasilitas yang diperlukan, serta penataan ruang
e)       meminta respon siswa yang berkaitan dengan media yang akan digunakan
f)        mengevaluasi tanggapan siswa
4.       Bila Saudara akan mengajarkan keterampilan berpidato kepada siswa kelas V, media apa yang sebaiknya digunakan?
Jawab :
Media yang sebaiknya digunakan dalam mengajarkan keterampilan berpidato kepada siswa kelas V SD adalah Tape recorder + cassete berisi rekaman orang berpidato,menggunakan rekaman video orang yang sedang berpidato, atau menggunakan model guru/siswa memberikan contoh berpidato di depan kelas.


SUBUNIT 2   :   Prinsip Pengembangan Desain Instruksional

Latihan
1.       Kaufman mengatakan, perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang maksimal. Elemen-elemen apa yang tercakup di dalamnya?
Jawab :
Kaufman mengatakan, perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang maksimal, di dalamnya mencakup elemen-elemen :
a. Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan.
b. Menentukan kebutukan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
c. Spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.
e. Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
f. Identifikasi strategi altenatif yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai
2.       Apakah yang disebut dengan sistem? Susunlah pengertian tersebut sesuai dengan hasil bacaan yang sudah Saudara lakukan.

Jawab :
Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”. Secara teknik, suatu sistem ialah seperangkat bagian yang saling berkaitan, bekerja sarna menujn tercapainya suatu tujuan. Bagian-bagian sistem saling bergantung untuk masukan dan keluarannya, dan keseluruhan sistem menggunakan balikan untuk menentukan apakah tujuan yang diinginkan telah tercapai. Hal-hal yang tercakup dalam sistem adalah :
a.  adanya unsur (manusia, fasilitas, kegiatan) yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain,
b. berfungsinya ke semua unsur itu dalam kesatuan yang terorganisasikan dalam upaya menghasilkan tujuan tertentu,
c. berfungsi komponen dalam organisasi itu sehingga membuahkan hasil yang dapat diamati/dikenali.
3.       Apakah pengajaran bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah sistem? Jelaskan alasan jawaban Saudara!
Jawab :
Ya pengajaran Bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah sistem. Pernyataan itu didukung oleh hal-hal sebagai berikut :
a.       Adanya guru yang mengajar dan murid yang diajar, gedung sekolah sebagai fasilitas, dan kegiatan belajar mengajar di kelas
b.       Terjadi proses belajar mengajar yang di ramu oleh guru dalam RPP Bahasa Indonesia
c.        Guru bertindak sebagai pengajar, pendidik, dan fasilitator sekaligus pembelajar terhadap murid yang akan dinilai outputnya

SUBUNIT 3   :   Prinsip Pengembangan Desain Instruksional
Latihan
1.       Jelaskanlah pengertian, fungsi, dan kriteria rencana program pembelajaran, serta media pembelajaran!
Jawab :
Rencana Program Pembelajaran (RPP) merupakan catatan-catatan hasil pemikiran awal seorang guru sebelum mengelola proses pembelajaran. RPP merupakan persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang antara lain meliputi: penentuan tujuan, pemilihan materi, metode, media, dan alat evaluasi
Fungsi Rencana Program Pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif. Dengan perkataan lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran.
Kriteria RPP yaitu :
a. Kemampuan dasar dan materi mengacu pada silabus.
b. Proses pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
c. Terdapat keselarasan antara kemampuan dasar, materi, dan alat penilaian.
d. Dapat dilaksanakan.
e. Mudah dimengerti/dipahami 
Klik suka dan bagikan postingan ini :

1 comment:

Jika pilkada digelar hari ini, pasangan calon manakah yang Anda akan pilih?

Pasang Iklan

Klik LIKE dan Ikuti

Tulis Saran dan Kritik disini.!
 
Desain by : KAREBA TORAJA - Powered by Blogger
KAREBA TORAJA :Sebagian isi dari blog ini dihimpun dari berbagai Sumber Berita terpercaya yang Kami cantumkan sebagai " Sumber ".
Hak cipta © 2014 KAREBA TORAJA dilindungi. => Back to Top